Abainya Negeri Muslim Atas Solusi Palestina Dari Penjajahan Yahudi Zionis



Oleh: D. Leni Ernita


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan pada Sabtu (7/10/2023) menggemparkan dunia internasional. Otoritas Zionis Israel sungguh telah menjajah tanah, mengusir penduduknya, menghancurkan kota-kota, dan meluluhlantahkan desa-desa, dan merampas hak-hak bangsa kami, melakukan pembantaian, membunuh anak-anak, wanita, orang tua, menghancurkan rumah-rumah mereka yang selama ini hidup tenang, memberlakukan kebijakan blokade yang bertentangan norma kemanusiaan dan mengebiri tradisi hukum dan internasional.


Sudah kami peringatkan elite Zionis Israel agar tidak meneruskan tindakan kriminal mereka dan kami sudah berjanji ke pemimpin dunia tidak tinggal diam untuk meletakkan batas kriminalitas penjajahan atas nama hak tempat suci dan tanah kami, lalu juga untuk memaksa penjajah agar mematuhi hukum dan keputusan internasional tetapi mereka abaikan, pemimpin dunia pun bergeming, bahkan kriminalitas penjajah semakin ngawur dan melampaui segala batas, terutama terhadap Yerusalem dan Al-Aqsa yang diberkahi, kiblat pertama dan tempat suci ketiga yang mulia.


Pengepungan penjajah semakin brutal terhadap Al-Aqsa, mengotori kesuciannya dengan sepatu-sepatu mereka, menyakiti para penjaga dengan pukulan tendangan, selalu dan berulang-ulang, mengusir orang tua, anak-anak dan pemuda, melarang keluarga kami masuk ke dalam Al-Aqsa sementara mereka mempersilakan pengikut Yahudi untuk mengotori Al-Aqsa dengan pengepungan tiap hari.


Mereka leluasa menggelar ritual dan doa-doa Talmud serta meniup terompet, mengenakan busana perdukunan, menyamarkan tujuan mereka untuk menghidupkan kembali Haikal Sulaiman yang diklaim berada di atas bekas lokasi Isra nabi kita, Muhammad SAW.


Palestina masih membara.Korban berjatuhan bertambah dari pihak Palestina dan  Dengan bertambahnya korban jiwa dari warga sipil anak- anak bayi yang tidak berdosa, Israel membombardir Palestina secara membabi buta, mereka menghancurkan rumah penduduk hingga rumah sakit. Mereka juga memblokade total aliran listrik, makanan dan kebutuhan obat obatan. Tidak ada tempat aman bagi rakyat Palestina untuk berlindung.


Pembalasan kaum Yahudi penjajah jauh lebih besar dan brutal, mereka membabi buta menyerang warga Palestina, sebuah sumber koran lokal menyebutkan, serangan brutal  Yahudi penjajah tersebut telan menewaskan 770 warga Palestina, termasuk anak-anak  dan 120 wanita. Kemungkinan besar jumlah korban dari pihak Palestina akan bertambah. Apalagi dikabarkan bahwa Amerika Serikat telah mengirim bantuan militer  untuk membantu kaum Yahudi penjajah dalam rangka menumpas perlawanan kaum Muslim Palestina.


Disisi lain tidak ada sama sekali bantuan militer dari negara-negara Arab dan Islam untuk membantu kaum Muslim Palestina dalam melawan kaum Yahudi penjajah. Para penguasa Arab dan Islam menjadi pengecut. Mereka hanya berani mengecam. Paling banter mereka hanya menyerukan agar kedua pihak saling menghentikan serangan. Sementara pada saat yang sama ratusan ribu bahkan jutaan tentara muslim seluruh dunia tetap mereka biarkan menganggur di barak-barak mereka.


Rakyat Palestina, terangnya tidak punya cara lain untuk menyampaikan kepada dunia bahwa mereka butuh pertolongan. Pendudukan kaum Yahudi penjajah atas Palestina bukan sekedar mengakibatkan kematian ratusan ribu warganya tetapi juga menciptakan penderitaan yang terus menerus yang di alami jutaan warga lainya. 


Dengan demikian masih bercokolnya kaum Yahudi penjajah inilah yang menjadi pangkal persoalan di tanah Palestina yang menyebabkan penderitaan kaum Muslim berkepanjangan.


Haram membiarkan Palestina tampa Pembelaan kita. Palestina adalah bagian dari negeri syam. Syam tidak bisa dipisahkan dari Ajaran Islam, Syam terdiri dari Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina(termasuk yang diduduki Yahudi) saat ini.


Andai negeri negeri muslim ini tidak dipecah belah menjadi negara-negara bangsa, maka para mujahid seluruh dunia tidak dibatasi visa dan birokrasi internasional PBB untuk turut berjuang di sana. 


Terpecah belahnya umat muslim menjadi lima puluhan nation state tidak lain adalah hasil propaganda Yahudi melalui gerakan Zionis dan freemason selama ratusan  tahun, dan umat muslim sayangnya hari ini menyukai propaganda Zionis freemason itu, mereka sangat mencintai sistem negara demokrasi dan negara sekuler.


Islam adalah satu-satunya agama yang memberikan penghargaan amat tinggi pada darah dan jiwa manusia. Allah Swt. menetapkan pembunuhan satu nyawa yang tidak berdosa sama dengan menghilangkan nyawa seluruh umat manusia. Allah Swt. berfirman,


مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي اْلأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا


“Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan ia telah membunuh seluruh manusia.” (QS Al-Maidah [5]: 32).


Allah Swt. pun mengancam orang yang menghilangkan nyawa seorang mukmin dengan ancaman yang sangat keras.


وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا


“Siapa saja yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya ialah Neraka Jahanam. Ia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, mengutuknya, dan menyediakan baginya azab yang besar.” (QS An-Nisa`[4]:


Adakah agama yang begitu memuliakan dan menjaga nyawa seorang hamba melebihi ajaran Islam? Tidak ada!


Rasulullah Saw selaku imam kaum muslim, semasa menjadi kepala negara Islam Madinah telah melindungi setiap tetes darah kaum muslim. Demikian pula Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka. Mereka terus melindungi umat dari setiap ancaman dan gangguan. 


Bagaimanakah dengan penguasa sekarang? Jangankan melindungi rakyatnya dari ancaman, gangguan, dan pembunuhan pihak lain. Penguasa hari ini justru acap menebar ancaman, gangguan, bahkan melakukan pembunuhan pada rakyatnya sendiri.


Semoga Allah Swt. melaknat di dunia dan akhirat bagi siapa pun yang telah menzalimi dan meneteskan darah kaum muslim. Kapan semua itu berakhir? Saatnya kita mau menegakkan khilafah. Dan saatnya kita bersedia mengganti demokrasi dengan hukum-hukum syariat Islam. Saatnya seluruh muslim ternaungi satu negara super power bernama Khilafah.

Waallahu 'allam bishowwab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama