Kisruh Ketiadaan Air Bersih

 



Oleh: Daniati Agniya


Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air terus melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi terhadap dampak kekeringan pada musim kemarau 2023. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini sudah mulai berlangsung sejak Maret dengan titik puncak pada Agustus-September 2023.


Ironis di negeri yang kaya akan sumber air, seperti sungai, Laut,  selat, teluk, danau, dan yang lainya, tapi kenyataanya sebagian dari negri ini kekurangan air bersih, karena untuk saat ini negara tidak bisa mengoptimalkan sumber daya air, untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya,


Memasuki musim kemarau warga semakin sulit memperoleh air bersih, selain mengandalkan air bersih  bantuan dari BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah) masyarakat harus merogoh kantongnya lebih dalam, untuk membeli air bersih, demikianlah pengurusan dalam sistem kapitalis, membuat rakyat menderita,


Masyarakat, kekurangan air untuk kebutuhan rumah tangganya,bencana kekeringan semakin membuat rakyat menderita, penguasa mengurus rakyatnya dengan setengah hati, bisa dilihat dari kebijakan negara justru membiarkan sumber pengelolanya  di kelola oleh pihak swasta dan pasti untuk keuntungan saja,


Masalah keringan air bukanlah masalah baru, sudah berlangsung puluhan tahun, mirisnya kepemimpinan saat ini, hanya mampu memberikan solusi jangka pendek tanpa menyentuh akan masalah seperti yang dialami warga masyarakat saat ini,


Berbeda dengan sistem Islam, Islam memberikan solusi yang mendalam dan menyeluruh, negara memastikan akan rakyatnya benar-benar memenuhi kebutuhan air bersih tercukupi semua, termasuk ketersediaan air bersih,Negara akan membuat kebijakan agar masyarakat terhindar dari bahaya kekurangan air, sekalipun mereka tinggal di daerah kering,


Negara adalah periayah ( pengurus ) kebutuhan rakyatnya, negara memastikan akan benar-benar memenuhi kebutuhan rakyatnya tercukupi semuanya, termasuk ketersediaan air bersih, seperti sabda Rasulullah Saw " Imam atau Khalifah itu laksana penggembala dan hanya ialah yang bertanggung jawab terhadap gembalanya ( HR Bukhari dan Muslim)"


Untuk menghadapi kondisi ini, Negara akan mengerahkan semua ahli terhebat seperti ahli hidrologi, geologi, BMKG, dan ahli terkait lainnya, untuk menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang, dan strategi merekalah negara akan membuat kebijakan agar masyarakat terhindar dari bahaya kekurangan air.


Hanya dengan sistem Islam akan bisa memecahkan permasalahan masyarakat saat ini, tentang kekurangan air bersih, air adalah termasuk sumber daya alam milik umum, karena itu Islam akan mengelola sumber daya alam dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat, sehingga rakyat akan menikmati sumber daya alam yang sudah jelas milik rakyat, umat sesungguhnya membutuhkan sistem Islam secara Kaffah sebagai solusi seluruh problematika umat.

Wallahu a'lam bishawab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama