Angka Perceraian Tinggi, Islam Punya Solusi





Oleh: Irma Ummu Fiqa

(Pegiat Dakwah)


Ahad pagi yang cerah disertai angin sepoi-sepoi mengiringi kegiatan para bunda shalihah. Bertepatan tanggal 27 Agustus 2023, pukul 09.00 WIB, agenda kajian rutin terselenggara. Pada kesempatan kali ini tema yang diangkat adalah "Angka Perceraian Tinggi, Islam Punya Solusi."


Satu persatu para bunda shalihah memasuki lokasi pengajian. Para undangan disambut senyuman hangat oleh para panitia. Satu persatu para hadirin dipersilakan memasuki ruangan. Tak berselang lama, bunda Nurul, selaku moderator membuka acaranya. Para bunda shalihah antusias mendengarkan  susunan acaranya.


Lantunan kalam ilahi menggema seantero ruangan. Ustadzah Rosyidah selaku pembaca tilawah menjalankan amanahnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan tausiah dari narasumber ustadzah Arin Najaha.


Diawali obrolan santai terkait fakta pernikahan yang banyak berakhir dengan perceraian. Pada saat ini, perceraian dipicu oleh ekonomi, perselingkuhan, KDRT, suami sering mabuk. Ini semua terjadi karena negara yang menerapkan hukum selain hukum Allah SWT.


Penerapan sistem kapitalisme adalah akar permasalahan perceraian saat ini. Pandangan hidup kapitalis menjadikan materi sebagai tolok ukur kebahagiaan. Seseorang akan bahagia jika terpenuhi semua kebutuhan primer sampai tersier. Sebaliknya jika tidak terpenuhi maka akan tercipta konflik dalam rumah tangga yang lambat laun memicu perpisahan.


Selain itu, Ustadzah Arin menjelaskan bahwa sumber daya ekonomi hanya bisa diakses oleh kaum bermodal, sehingga muncullah kesenjangan sosial. Dilain pihak masih banyak pengangguran bahkan meningkat setiap tahunnya. Dalam sistem kapitalis, semua kebutuhan rakyat dianggap ladang bisnis, pendidikan, dan kesehatan juga bermotifkan keuntungan. 


Perselingkuhan juga menjadi penyebab perceraian. Adanya himpitan ekonomi memaksa istri berpaling kepada laki-laki lain. Bahkan ada juga istri yang terpaksa bekerja. Disinilah akhirnya berpeluang terjadinya perselingkuhan.


Selain itu, paham liberalisme dalam pergaulan telah meracuni pemikiran kaum hawa. Wanita bebas mengumbar aurat, bebas melakukan interaksi dengan lawan jenis sehingga semakin marak pergaulan bebas di tengah masyarakat. Akibatnya perselingkuhan menjadi permasalahan individu saja sehingga, kontrol masyarakat menjadi mandul. Begitu juga medsos menjadi perantara adanya perpisahan dalam sebuah keluarga. Jadi angka perceraian meningkat dikarenakan negara yang abai dalam mengurusi umatnya. 


Sebagai penutup Ustadzah Arin menjelaskan Islam punya solusinya. Dalam Islam perceraian adalah solusi, karena jika dalam rumah tangga sudah tidak ada lagi keharmonisan maka cerai adalah solusi, imbuhnya.


Islam menempatkan kebahagiaan tertinggi itu adalah mendapatkan ridho Allah SWT. Suami istri adalah sahabat, sehingga mereka saling berlomba untuk mendapatkan pahala, sabar melewati berbagai rintangan, demi meraih ridho Nya. Sehingga melahirkan keluarga samara. Fokus dalam mencetak generasi unggul yang menjadi estafet dalam memperjuangkan dan menjaga izzah Islam.


Solusi terbaik adalah kita harus kembali kepada Islam. Harus menerapkan syariat Islam dan Negaralah yang bisa menjalankan kewajiban mengurusi seluruh warganya dengan adil, closing dari pemateri.


Acara semakin menghangat karena ada pertanyaan tentang seputar talak. Sebanyak 5 pertanyaan yang dilayangkan. Hadirin masih antusias menyimak jawaban dari Ustadzah Arin yang jelas serta mudah dipahami.


Acara beralih dengan pemberian doorprize kepada peserta yang aktif. Pada kali ini bunda Tantri dan bunda Astri yang mendapat doorprize. Selanjutnya acara ditutup dengan doa oleh ustadzah Ririn. Moderator mengakhiri acara dengan ucapan maaf dan terimakasih atas kehadirannya. Semoga pada kesempatan berikutnya bisa mengkaji ilmu dengan tema menarik lainnya. 


Tepat pukul 11.00 kajian rutin telah berakhir, dilanjutkan bersalam-salaman serta foto bersama. Wallahu a'lam bishshowab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama