Ummu Mafaza
Bulan Muharam adalah bulan istimewa bagi umat Islam. Selain sebagai tanda masuknya tahun baru hijriah, bulan Muharram juga sebagai penanda bahwa ada momen fenomenal bagi Rasulullah dan umat Islam, yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah, hingga tegaknya Daulah Madinah yang akan mempresentasikan penerapan seluruh aturan Islam, hingga umat bisa berhukum secara sempurna dengan Islam.
Selain itu, di bulan Muharram juga ada hari Asyura, yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram. Sebagian masyarakat juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah Hari Raya atau lebaran anak yatim. Istilah Idul Yatama (Hari Raya anak yatim) sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharam, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya."
Kemudian dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 177, Allah berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Banyak hikmah yang bisa kita ambil di bulan Muharram ini. Sebenarnya Asyura adalah pengingat untuk kita, bahwa ada hak orang lain pada harta kita. Tidak hanya anak yatim tapi juga kerabat dan fakir miskin. Hidup mereka tidak hanya di bulan Muharram saja, tapi akan terus berlangsung dan berlanjut. Kegembiraan anak yatim harusnya tidak hanya di bulan Muharram saja tapi di 11 bulan lainnya.
Memang, yang berkewajiban penuh dalam mengurus kebutuhan rakyat adalah negara. Kita tinggal di Indonesia, Indonesia punya undang-undang dasar yang jelas menjelaskan kedudukan negara sebagai pengurus utama kebutuhan rakyatnya. Namun sayangnya, sistem negara yang mengadili kapitalis demokrasi menjadikan negara hanya sekedar regulator saja. Hingga seringkali ormas ataupun masyarakatlah yang mengambil alih tugas negara.
Itulah bedanya dengan sistem Islam. Rasulullah mengajarkan untuk menyayangi anak yatim, fakir miskin, dan orang-orang yang kurang beruntung disekitar kita. Islam memiliki pos pemasukan khusus zakat untuk mereka yang tidak pernah disentuh untuk kebutuhan lainnya. Adapun jika pos tersebut kosong, negara akan berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan rakyatnya dari pos pemasukan lainnya. Pun demikian para masyarakat, dipahamkan untuk memiliki empati lebih untuk masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Masya Allah.
Khatimah
Untuk para anak yatim, bergembiralah. Semoga Allah selalu memberkahi langkah kalian. Untuk masyarakat semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan pada hidup kalian atas kemudahan yang kalian berikan kepada anak-anak yatim. Aamiin.[]