Politik Islam: Umat Masih Awam?

 



Penulis : Fatimah Abdul (Pemerhati Sosial Dan Generasi)


Tahun ini adalah tahun politik. Tahun depan adalah battle yang akan menjadi ajang pertarungan para politikus di bawah naungan partai-partai pejuang kekuasaan. Partai-partai yang akan memperebutkan posisi menjadi orang nomor 1 dan pemegang tampuk pemerintahan.


Masyarakat umumnya hanya faham tentang politik demokrasi. Politik yang politikusnya hanya sekedar hadir di saat kontestasi dan menghilang di saat sudah jadi petinggi. Cari perhatian saat mau coblosan saja. Mengiming-imingi janji dan amplop berisi ratusan ribu rupiah, kadang juga puluhan ribu rupiah saja. Murahnya suara rakyat, betul?


Sesungguhnya rakyat sudah faham bahwa demokrasi yang katanya pesta rakyat aslinya cuma "Pesta Pake Duit Rakyat". Pemilu itu biayanya mehong luar biasa dan rakyatlah yang harus membiayainya. Tapi, ya buktinya masih mau mau saja tuh diajak coblos kertas bergambar para calon wakil rakyat. Maksudnya pejabat yang mewakili hidup enaknya saja, untuk rakyat biarlah tetap sengsara.


Lha, memangnya ada calon lain yang tulus membela rakyat? Ya, tentu ada, dong!


Politik itu sebenarnya tidak seperti yang tergambar dalam politik demokrasi loh. Politik itu sejatinya adalah aktivitas yang tujuannya melayani urusan umat, bukan aktivitas yang tujuannya untuk mencari kekuasaan dan mengumpulkan banyak cuan.


Itu makna politik dalam Islam, politik yang berguna untuk menyempurnakan pengabaian kepada Allah SWT. Bukankah Jabatan adalah amanah? Dan kelak pasti harus dipertanggungjawabkan?


Lantas bagaimana dengan politik demokrasi? Ya, tahu sendiri ia amat sangat berguna untuk mencari posisi supaya bisa banyak banyak korupsi.


So,  kalau mau cari pemimpin yang amanah dan takut dosa, ya pilihlah, ikutlah, dan gabunglah bersama politik Islam ideologis. Ingat, ya! Yang ideologis karena meski partainya Islam akan tetapi masuk dalam demokrasi namanya bukan partai Ideologis, tapi partai Idetaklogis. Wallahu a'lam bishawab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama