Menata Hati Menyambut Bulan Suci

 



@Ghaziatia


Shobat Sholihah, alhamdulillah sebentar lagi kita akan menyambut datangnya bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, apalagi kalau bukan bulan Ramadhan. Semoga kita masih diperjumpakan kembali di bulan Ramadhan kali ini. 


Menyambut Ramadhan bukan hanya sekedar Ramadhan Mubarak atau Marhaban Ya Ramadhan yang hanya di mulut saja. Kalau kita menyambut tamu dimana tamunya adalah manusia, kita ucapkan selamat datang, kita persilahkan dia masuk, beri tempat duduk yang layak, persiapkan minuman, kita ajak ngobrol. Hal ini berarti kita sedang memenuhi hak-hak tamu kita. 

 

Begitupula dengan Ramadhan, kita juga harus menyambutnya bukan hanya sekedar ucapan saja. Apa yang perlu kita siapkan? Yaitu kemantaban hati menyambut bulan Ramadhan. 


Ada beberapa hal yang perlu kita mengerti sebelum Ramadhan datang. 


1. Perbanyak taubat dan istigfar kita. Karena siapapun yang membawa dosa dan masih bercokol dalam hati sampai Ramadhan tiba, itulah yang membuat kita tidak bisa menikmati Ramadhan dengan istiqomah. Awal-awal kita bisa sampai 5 juz, hari-hari berikutnya berkurang. Dosa dapat menghilangkan kenikmatan di bulan Ramadhan. 


2. Memperbanyak doa semoga kita disampaikan di bulan Ramadhan. Karena kita tidak tau takdir ajal kita sampai Ramadhan atau tidak. 


3. Memperbanyak belajar ilmu agama,seperti fikih Ramadhan. Orang yang  dengan ilmu dan tidak itu berbeda.


Persiapan lain yang bisa kita lakukan sebelum Ramadhan tiba, buat target pencapaianmu selama Ramadhan, nggak usah muluk-muluk asalkan bisa istiqomah. Kemudian persiapkan Al quan yang ingin kamu pakai untuk Ramadhan kali ini biar nambah semangatmu untuk tadarusan. Next, buat agenda kegiatan harianmu supaya lebih tertata dengan baik. Dan yang terakhir kalian bisa saling support, saling mengingatkan sama keluarga ataupun teman. Karena setiap detiknya di Bulan Ramadhan Allah akan menurunkan keberhasilanNya.


Di kutip dari Muslim.or.id ada tiga fase yang dilalui selama bulan Ramadhan :

10 hari pertama adalah fase rahmat.

Ini fase yang berat. Menghadapi fase perubahan kebiasaan diri. Ini  sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala.  Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Jadi kita harus berlomba-lomba berbuat kebaikan.

10 (sepuluh) hari kedua adalah fase maghfiroh (ampunan).

Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah SWT. Maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah.

10 (sepuluh) hari akhir Ramadhan sebagai fase pembebasan dari api neraka.

Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” Sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.

Sahabat Sholih yang dirahmati Allah, pastikan di Ramadhan kali ini ada perubahan dalam diri kita. Maka persiapkan matang-matang diri kalian, tata hati kalian untuk menyambut datangnya Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Jangan menyia-nyiakan kesempatan kita disetiap bulan Ramadhan, karena kita tidak tau masih dipertemukan kembali atau tidak dengan Ramadhan selanjutnya. Wallahu'alam.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama