Kebobrokan Sistem Menghasilkan Generasi Kriminal



Oleh Ai Hamzah


Innalilahi... Dimedia sosial dan televisi saat ini sedang marak berita tentang generasi yang kriminal. Dimana generasi saat ini dengan sangat mudah menganiaya, menyiksa bahkan menghilangkan nyawa temannya. Tanpa ada rasa takut didalam dirinya ketika kriminal itu dilakukan. Sepertinya mereka melakukan itu semua dengan santai tanpa beban.


Kepala Polresta Bogor Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, siswa SMK Bina Warga 1, AS (16), tewas setelah dibacok saat akan menyeberang jalan di lampu merah Pomad di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023).


”Hari ini (Senin) tadi sudah kami tangkap dua pelaku. Salah satu pelaku itu ternyata disembunyikan, kami tangkap juga orang yang menyembunyikan itu. Kami masih kejar satu pelaku lagi dan dalami kasusnya,” kata Bismo. Begitu pernyataan dalam sumber berita terkait dengan kriminal generasi. Kompas.id, 13 Maret 2023.


Sistem kapitalisme sangat mempengaruhi generasi saat ini. Sistem ini menjadikan generasi jauh bahkan kehilangan jati dirinya sebagai generasi. Hawa nafsu menjadi pemuas dalam kehidupannya. Eksistensinya menjadi taruhan dalam pergaulan, tanpa memandang siapa kawan atau lawan. Yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana untuk memuaskan nafsunya yang hanya sesaat itu.


Itulah kebobrokan sistem ini melahirkan generasi kriminal. Miris, yang seharusnya generasi muda itu adalah penerus perjuangan bangsa. Pembawa estafet kepemimpinan kelak sebuah negeri. Yang menjadi tonggak kejayaan peradaban kelak.  Kalau sudah begini kemana negeri ini akan bertumpu?


Allah SWT telah berfirman;

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ


“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran: ayat 110).


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ


Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][3]


Generasi didalam Islam begitu dibanggakan, bagaimana Rasulullah SAW memposisikan pemuda ketika dinaungi oleh Allah SWT kelak di hari akhir. Dimana kelak tidak ada naungan kecuali naungan dari sang Pencipta Allah SWT. Begitulah Islam mengatur kehidupan ini, termasuk tentang pemuda. Lihatlah Muhammad Al Fatih dengan pasukan terbaiknya, usianya saat itu masih 21 tahun. Tetapi dengan keyakinan dan ketaatan kepada Allah SWT maka Al Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel sehingga berada dalam pelukan Islam. Wallahu alam. []



*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama