Oleh. Diyani Aqorib (Aktivis Muslimah Bekasi)
"Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"
Kutipan dari Bung Karno ini begitu masyhur. Bukan tanpa alasan, karena memang perjuangan bangsa ini dalam meraih kemerdekaan tak lepas dari peran pemuda di dalamnya. Sebuah gambaran betapa pentingnya posisi pemuda dalam merubah nasib suatu bangsa.
Pemuda identik dengan idealisme, kritis, semangat yang membara, memiliki tenaga yang kuat. Oleh karena itu pemuda merupakan agen perubahan suatu bangsa. Bahkan pemuda adalah modal utama dalam membangun sebuah peradaban. Tak bisa dimungkiri, jatuh bangunnya sebuah peradaban bisa dilihat dari kontribusi pemuda dan akidah yang melandasinya.
Namun, apa yang terjadi jika pemuda justru banyak yang terlibat dalam kasus kejahatan. Seperti yang baru-baru ini terjadi. Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak. Penganiayaan yang disebabkan masalah sepele tersebut mengakibatkan seorang remaja mengalami koma. Akibatnya terduga pelaku harus mendekam di penjara.
Tak kalah sadis. Seorang siswi SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dirudapaksa oleh empat teman sekolahnya. Kejadian yang mengakibatkan korban tewas tersebut terjadi pada Minggu (12/2). (kompas.com, 24/2/2023).
Sungguh sangat miris. Pemuda yang seharusnya giat belajar dan menuntut ilmu, justru banyak yang terjerumus dalam kasus kejahatan. Mulai dari kekerasan penganiayaan, rudapaksa, begal, bahkan pembunuhan. Seakan menjadi lingkaran hitam yang menyelubungi masa depan pemuda bangsa ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka begitu rapuh dan mudah melakukan kejahatan di usia muda?
Akibat Sekularisme
Kehidupan sekuler yang memisahkan agama dan kehidupan, tak ayal menjadi biang keladinya. Mengapa? Karena dengan jauhnya pemahaman agama di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda dapat mengakibatkan kerusakan moral dan akal mereka. Sehingga tak segan-segan mereka melakukan tindakan keji dan amoral terhadap orang lain yang dianggapnya lebih lemah.
Bisa dikatakan bahwa sekularisme menghilangkan peran Allah Swt. di dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya kehidupan bebas tanpa aturan agama merajalela. Imbasnya generasi muda sebagai corong perubahan justru menjadi beringas dan rusak. Mereka berani melakukan hal-hal keji tanpa merasa berdosa.
Namun, di sisi lain negara justru terus-menerus menanamkan paham sekularisme ini di setiap jenjang pendidikan. Bahkan begitu masif. Hasilnya bisa terlihat dari kebobrokan akhlak generasi muda bangsa ini. Akibatnya kejahatan remaja semakin sering terjadi.
Itulah mengapa dalam mengatasi masalah yang menimpa generasi muda, tak cukup hanya dengan mengadakan bimbingan atau konseling. Pun training kepemimpinan. Semua itu tidak akan menyelesaikan masalah yang terjadi. Karena kerusakan sistem kehidupan yang diterapkan di negeri ini harus diselesaikan dengan sistem yang benar dan berasal dari Sang Maha Pencipta, yaitu sistem Islam kaffah.
Hanya Islam Solusinya
Islam sebagai agama yang sempurna memiliki aturan untuk mengatur hidup ini sesuai dengan fitrah manusia. Sehingga segala permasalahan yang terjadi di muka bumi, selalu ada solusinya dalam Islam. Inilah yang membedakan Islam dengan agama lainnya. Karena Islam tidak sekadar agama ritual tetapi sudah lengkap dengan aturan kehidupan yang berasal dari Allah 'Azza wa Jalla.
Begitu pun mengenai masalah pemuda. Dalam sistem pemerintahan Islam yaitu khilafah, akan ditanamkan akidah yang kuat pada generasi muda. Mulai dari jenjang pendidikan yang bawah sampai jenjang pendidikan atas. Sehingga terbentuk generasi muda yang berakhlak baik, kuat, dan penuh dengan daya kreasi untuk memajukan bangsa.
Tidak hanya itu, negara juga akan menciptakan lingkungan masyarakat yang kondusif serta penuh dengan ketakwaan kepada Rabb-nya. Dengan begitu daya kontrol masyarakat terhadap kemaksiatan sangat tinggi. Kemungkinan terjadinya kejahatan pun akan semakin kecil.
Khilafah juga akan menerapkan sanksi tegas terhadap pelaku kejahatan. Di mana sanksi tersebut akan diperlihatkan di depan orang banyak sebagai peringatan kepada yang lain agar tidak melakukan kejahatan yang sama. Para pelaku pun akan dibuat jera. Inilah solusi Islam dalam mencegah dan mengatasi masalah kejahatan yang dilakukan oleh pemuda. Solusi tuntas sampai ke akarnya.[]