Oleh: Nita Ummu Rasha
Ramai beredar video Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang sedang berbicara mengenai ibu-ibu di Indonesia yang suka mengikuti pengajian, sehingga lupa mengurus pekerjaan rumah dan anaknya.(Tribunnews. Com)
Pernyataan tersebut disampaikan Megawati ketika ia mengisi acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, KDRT, dan Bencana Alam' oleh BPIP bersama BKKBN dan BRIN pada Kamis (16/2/2023) lalu.
Dalam video yang beredar tersebut, Megawati mempertanyakan nasib anak-anak yang sering ditinggalkan ibunya pengajian. Dikutip dari tayangan YouTube Tribun MedanTV.
Hadir di pengajian dianggap melalaikan anak adalah tuduhan tak berdasar. Ini adalah salah satu bentuk salah paham terhadap aktifitas menuntut ilmu agama yang hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim termasuk muslimah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.
Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Ketika lewat kalian di taman-taman surga, maka singgah lah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Rasulullah menjawab: taman-taman surga itu adalah majelis-majelis ilmu.
Pengajian adalah majelis ilmu, Rasul menggambarkan seperti taman surga, tentu ini menjadi pertimbangan penting untuk ibu-ibu yang hadir pengajian karena mereka ingin kelak diakhirat mereka dapat berkumpul dengan orang-orang yang mereka sayangi dan dengan orang-orang yang ketika di dunia selalu hadir bersama di pengajian. Selain itu hadir di pengajian niat untuk menuntut ilmu Insya Allah dapat memudahkan kita kelak menuju surgaNya. Sebagaimana hadist Rasulullah Saw:
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
Pengajian menjadi tempat alternatif untuk memahami berbagai hukum Allah secara kaffah yang dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan,termasuk dalam mendidik anak. agar selalu dalam rida Allah. Ilmu wajib yang justru tidak didapatkan di bangku sekolah yang memiliki kurikulum sekuler seperti saat ini. Ilmu agama bahkan dianggap tak penting sehingga hanya diberi waktu 2jam /minggu, dan juga diwacanakan untuk dihapus dari kurikulum.
Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan tentu akan membuat sulit para ibu untuk senantiasa hadir di majelis ilmu karena para ibu lebih disibukkan mencari nafkah bahkan sibuk dalam hal yang sia-sia. Namun ketika ibu- ibu rajin hadir pengajian malah dipertanyakan?
Dalam negara Islam, mengkaji Islam secara kaffah itu bagian dari program pembinaan kepribadian setiap individu, yang terintegrasi dalam kurikulum dan kebijakan negara lainnya, sehingga menghasilkan individu yang beriman dan bertakwa, tinggi taraf berpikirnya, kuat kesadaran politiknya yang juga menjadi bekal bagi para ibu untuk mendidik anaknya menjadi muslim yang berkepribadian Islam calon pemimpin masa depan. Dalam Islam tidak akan dipertanyakan lagi kenapa ibu- ibu rajin hadir ke pengajian.
Mengkaji ilmu islam adalah suatu kewajiban karena islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Wallahu'alam bi showab.[]