Oleh : Anita Humayroh
Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh kasus dari salah satu artis tanah air yang terjerat pinjol hingga mencapai angka 80 juta rupiah. Fakta terakhir adalah bahwa salah satu anggota keluarga artis tersebut yang ternyata menggunakan akun nya untuk melakukan aktivitas "Buy Now, Pay Later" (Parapuan, 09122022)
Kasus lain datang dari Universitas ternama di Indonesia, dimana ratusan mahasiswanya menjadi korban dari pelaku yang memanfaatkan paylater ini dalam menjerat korbannya. (Detikedu, 17112022)
Paylater merupakan salah satu sistem pempembayaran yang cara kerjanya hampir sama seperti kartu kredit, yaitu pengguna bisa melakukan transaksi terlebih dahulu dan membayarnya di kemudian hari, hanya saja Paylater tidak berbentuk fisik melainkan digital. Perkembangan Paylater di Indonesia berlangsung dengan cepat, bahkan menurut data yang diterbitkan oleh DSReseach pada Fintech Report 2019, Paylater menjadi layanan populer ketiga sebanyak 56,7% setelah aplikasi dompet digital sebanyak 82,7% dan investasi sebanyak 62,4%. Survei Daily Social terhadap 1500 responden, terdapat 509 pengguna Paylater dalam berbagai fintech, seperti Shopee Paylater sebanyak 78,4%, Gopay Paylater sebanyak 33,8%, Kredivo sebanyak 23,2%, Akulaku sebanyak 20,4%, Traveloka Paylater sebanyak 8 ,6%, Indodana sebanyak 3,3%, Home Credit sebanyak 2,8% dan jenis lainnya sebanyak 0,4%. (SEFFEB UGM, 17082022)
Perkembangan teknologi saat ini begitu mempengaruhi perubahan sosial masyarakat terutama para remaja kita. Kondisi ini pastilah memunculkan beberapa perubahan sifat terutama yang paling mencolok adalah sifat hedonisme. Sifat hedonisme ini merupakan bagian dari identifikasi perubahan sosial seseorang. Sifat hedonisme ini lebih mengacu kepada remaja karena kita semua mengetahui bahwa remaja memiliki peranan penting dalam perkembangan zaman dan kondisi mental mereka yang masih labil, sehingga dengan mudah terpengaruh terhadap perubahan sosia yang ada.
Rasa haus akan suatu hal yang baru membuat remaja kita juga memiliki gaya hidup konsumtif yang tinggi. Dimana gaya hidup konsumtif ini menjadikan remaja kita kerap berusaha menggali dan memanfaatkan waktu dan pikiran mereka untuk melakukan suatu hal baru tanpa pertimbangan yang matang. Dan akhirnya budaya hedonisme dan gaya hidup yang konsumtif ini mengalihkan remaja kita kepada keinginan hidup mewah dan serba kecukupan serta rasa gengsi antar sesama. Dan gaya hidup seperti ini diakhiri dengan eksistensi mereka lewat sosial media sebagai bentuk pengakuan akan keberadaan mereka sebagai kaum milenial yang gak ketinggalan jaman. Sungguh miris.
Hal ini pastilah akan menghancurkan cara berpikir para generasi muda yang cenderung kritis menjadi hanya berpikir egois dan cenderung apatis akan segala bentuk perubahan lingkungan. Yang lebih mengerikan adalah, para orang tua seolah menganggap hal ini biasa dan justru bangga akan kehidupan anak mereka yang serba mewah. Nauzubillah.
Islam menolak dengan tegas ummat manusia hidup diatas suguhan hedonisme dalam bentuk larangan sifat boros di satu sisi dan kikir di sisi lainnya. Karena kedua sifat ini jelas-jelas bertentangan dengan konsep kesederhanaan yang di inginkan Islam. Prinsip sederhana ini juga berlaku bagi pembelanjaan, orang tidaklah boleh berlaku kikir dan boros. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A'raaf [7]: 31, QS. Al-Maidah [5]: 87 dan QS. Al-Furqan [25]: 67. Kajian Al-Quran dan Hadist, seorang muslim sudah sepantasnya menggunakan kekayaannya untuk hal yang bermanfaat dan tidak digunakan untuk hal yang sia-sia.
Kebutuhan manusia tidak terbatas, karena kebutuhan berhubungan erat dengan kepuasan yang pada dasarnya juga tidak terbatas. Kebutuhan manusia berkaitan erat dengan pemenuhan barang dan jasa untuk kepuasan diri. Selama hidupnya, manusia akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, semakin terpenuhi maka kebutuhan tersebut semakin bertambah. Namun demikian tidak lantas menjadikan manusia lupa akan status halal haram di dalam penerapannya. Karena sebagai seorang muslim, kita terikat dalam satu aturan main, yaitu aturan Islam. Sehingga kita tidak boleh bertindak bebas tanpa memperhatikan halal atau haramkah perbuatan yang kita lakukan.
Atas dasar inilah wajib adanya manusia hidup dalam satu aturan baku yang akan mengantarkan manusia pada jalan yang Allah SWT ridoi. Yang mana manusia dipaksa untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT. Aturan sempurna yang telah Allah SWT siapkan tidak dapat diberlakukan dalam sistem kufur saat ini, yang mengadopsi sistem kapitalisme sekuler yang membelokkan kendali manusia dari ketaatan kepada Allah SWT menuju penghambatan kepada kebebasan dan hawa nafsu semu.
Keberadaan Negara Islam inilah satu-satunya solusi dari rentetan permasalahan dan seluruh turunannya. Tetaplah Istiqomah dalam memperjuangkan keberadaan sistem paripurna yang akan mengatur kehidupan manusia secara sempurna. Yakni sistem Islam yang berada di dalam Naungan Daulah Islamiyah.
Wallahu alam bisshowaab.