Generasi Makin Miris, Generasi Makin Krisis



Oleh Triani Agustina


Mirisnya melihat perilaku generasi zaman now yang minim visi, sibuk mengejar duniawi dan eksistensi belaka serta harga diri berlebihan. Khususnya, kasus tawuran yang tidak pernah absen dari tahun ke tahun. Senada dengan berita dari Kompas.com bahwa Polres Metro Kota Tanggerang telah mengamankan 72 remaja yang berencana tawuran Neglasari, Ahad 15 Januari 2023.  Kapolres Metro Tanggerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengungkapkan mengenai puluhan remaja tersebut telah diamankan  dalam patroli cipta kondisi (cipkon) yang dilakukan rutin pada malam hari. Menurutnya, sudah banyak warga resah dan melaporkan  aktivitas puluhan remaja yang dinilai mencurigakan.  Setelah mengamankan 72 Remaja, 61 ponsel, 29 unit motor dan sebotol minuman beralkohol  jenis  anggur merah. Berdasarkan bukti tersebut,  mereka dicurigai akan melakukan tawuran setelah meminum minuman beralkohol. 


Begitulah problematika yang terjadi ditengah masyarakat, ironisnya kebanyakan masyarakat justru membiarkan kerusakan generasi dari pada melaporkan atau menindaklanjuti. Maka inilah potret betapa bobroknya generasi hari ini terlebih sistem yang mengaturnya secara otomatis masih melekat kuat. Liberalisme yang justru mendukung kebebasan tanpa batas ini ikut andil dalam memperparah bobroknya generasi. Makin parah lagi ketika negara tidak memiliki opsi visi penyelamatan generasi. Sehingga tidaklah mengherankan, bahwa generasi saat ini hanya mengikuti kemana arus sistematis dan abai terhadap bahaya yang mengancam tanpa disadari. Terlebih tawuran bukanlah ajang eksistensi, melainkan kenakalan remaja beresiko terluka bahkan taruhannya nyawa. Ironisnya, tawuran itu tak ada sanksi tegasnya. Padahal kalau sampai meninggal, dalam Islam terdapat sanksi qisosnya.


Hanya Islamlah yang memiliki visi mulia atas remaja, begitu pula metode dalam menyelamatkan generasi terbebas dari ancaman problematika tawuran. Yakni dimulai dengan lingkup terkecil yang tidak lain adalah keluarga. Keluarga yang Islami akan membimbing anak mulai usia dini sebaik mungkin sebelum masuk ke lingkup masyarakat terlebih lingkup sekolah. Mereka akan mendidik anak mereka dengan visi Islam dimana tujuan hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah hanya kepada Allah SWT. sehingga tercetak lah para remaja bumi bervisi langit. Seperti Ibnu Sina yang terkenal sebagai Avicena  bapak dunia kedokteran yang ilmu masih diterapkan hingga sekarang atau Fatimah al Fihri pendiri universitas pertama di dunia dan lain sebagainya. Tidak hanya bertakwa, namun segala aktifitas mereka juga bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Sungguh tiada peradaban lain yang dirindukan selain peradaban Islam.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama