Pemuda, Bangkitlah dan Masifkan Potensi Gerakmu



Oleh : Azizah Rasad

Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi, dimana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Jumlah pemuda usia produktif mencapai 69% dari total jumlah penduduk sebesar 275,36 juta jiwa (katadata.co.id, 30/09/2022). Ditambah lagi Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar yang mencapai 237,56 juta jiwa (dataindonesia.id, 02/11/2022). 

Bonus demografi menjadi peluang yang sangat besar dan strategis bagi suatu negara. Negara yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang produkif dapat menjadikan para pemuda sebagai generasi harapan dan pemimpin masa mendatang yang akan mengawal setiap perubahan yang terjadi di dunia, termasuk negeri ini.
Peluang ini juga dapat diarahkan untuk menciptakan kebangkitan yang shahih di tangan pemuda muslim. 

Namun pada faktanya pemuda saat ini kehilangan tujuan hidupnya, kapitalisme telah menyihir pemuda muslim dengan aqidah sekuler yang telah melahirkan gaya hidup liberal, yaitu (4F) Food, Fun, Fashion, Film yang menghancurkan identitasnya sebagai khairu ummah.

Kapitalisme pun telah berhasil membajak potensi pemuda muslim dengan hilangnya jati diri atau tidak percaya diri (insecure) dengan identitasnya sebagai sseorang muslim. Pemuda muslim malah menjadi pengekor peradaban barat sehingga jati diri mereka hilang, agamanya dihinakan mereka diam saja, bahkan membantu kafir penjajah menghalangi kebangkitan Islam.

Tak heran walaupun saat ini banyak generasi muda namun seperti tidak ada  pengaruhnya, hal ini terjadi karena mereka terjebak dengan virus liberalisme, yang telah membajak dan mendangkalkan potensi pemuda.

Pemuda sudah saatnya sadar bahwa di tanganmu diletakkan amanah memimpin umat dan membangun negeri. Berkualitasnya pemuda hari ini ditentukan oleh pemuda yang dipenuhi keimanan, ketaatan dan keberanian amar ma’ruf nahi mungkar.

Wahai pemuda bangkitlah, sebagaimana engkau adalah pilar peradaban, maka jadilah bagian dari perjuangan Islam kaffah. Hujamkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, kajilah Islam sebagai ideologi, pelajarilah Islam kaffah secara mendalam untuk menjadi bekal dalam mengarungi lika-liku kehidupan. 

Dr. Khalid Ahmad Syantut dalam bukunya Tarbiyah al Syabab al Muslim lil Aba’ wa al Du’at menyebutkan bahwa fase pemuda adalah fase menghimpun potensi (energi) dengan kesadaran (مرحلة الشباب تجمع الحيوية مع الوعي). 

Jangan biarkan potensimu habis tergerus menjadi santapan empuk para kapitalis yang sedang menyasar bonus demografi ini.
Milikilah sikap berpihak pada Islam kaffah bukan netral apalagi opportunis demi mendapatkan keuuntungan duniawi semata, dan banggalah dengan jati dirimu sebagai pemuda pejuang Islam kaffah, sebagaimana jati dirimu sebagai muslim adalah khoiru ummah.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ …..

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” (QS. Ali Imran :110)
Wallahu’alam 

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama