@Ghaziatia
Sahabat sholihah, kalian ngerasa nggak sih akhir-akhir ini itu bermunculan seleb-seleb baru di medsos, entah itu Instagram, tik tok, dll. Rata-rata mereka adalah remaja. Banyak dari kalangan remaja yang saat ini mereka sedang mencari popularitas, ingin terlihat eksis di dunia nyata dan dunia virtual, bahkan mereka rela melakukan apapun seperti menampilkan auratnya, berbuat nyeleneh sampai ada yang membahayakan nyawa mereka hanya demi followers. Miris ya!
Mengapa itu bisa terjadi?
Perlu sahabat sholihah sadari, saat ini kita hidup di era kapitalisme. Mau tidak mau kita hidup di atur oleh aturan kapitalis. Ternyata kapitalis sendiri mengusung empat kebebasan. Kebebasan bertingkah laku, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan kebebasan hak milik.
Sehingga pantas saja jika para remaja kita laku bebas demi popularitas. Apalagi hidup di alam kapitalis banyak hal yang mendukung remaja kita melakukan hal-hal demikian. Yuk kita bahas satu per satu, mengapa dan bagaimana remaja hidup di dunia kapitalisme itu!
Pertama, dalam kapitalisme standar ukuran perbuatan manusia adalah kemanfaatan. Kalau sesuatu itu mendatangkan manfaat maka akan diambil, namun apabila tidak maka akan ditinggalkan. Standart kebahagiaan diukur dengan seberapa banyak materi yang didapatkan. Sehingga orang-orang berbondong-bondong menjadi populer supaya mendatangkan kemanfaatan entah itu ketenaran sampai cuan.
Kedua, serangan pemikiran 4F (Food, Fun, Fashion and Film). Cara orang kafir menghancurkan para pemuda muslim yaitu dengan menciptakan sebuah tren melalui 4F tadi. Dari trend 4F itu mereka sosialisasikan hal-hal yang bisa merusak para remaja.
Ketiga, adanya naluri mempertahankan diri. Karena mereka butuh untuk bertahan hidup di era dimana ekonomi sulit, mereka memilih popularitas yang bisa mendatangkan cuan.
Keempat, kurangnya pemahaman tentang Islam. Jadi, kalau kita paham agama maka kita akan tau mana sesuatu yang diperbolehkan dan mana sesuatu yang dilarang oleh agama. Dan paham bahwa standart kebahagiaan dalam Islam itu dari seberapa kita bersyukur atas nikmat Allah dan tentunya ridho nya Allah.
Bagaimana Islam memandang popularitas?Salahkan menjadi populer?
Jawabannya adalah tidak. Bahkan Nabi Muhammad saw adalah manusia yang paling populer di dunia. Menurut Michel Hart dalam daftar orang-orang yang paling berpengaruh di dunia, Nabi Muhammad saw menduduki posisi pertama. Namun popularitas yang dimiliki oleh Rasulullah saw bukanlah popularitas yang biasa. Sejatinya dalam Islam, popularitas harus dibarengi dengan pemahaman Islam. Maka popularitas itu bisa digunakan untuk hal positif. Seperti halnya Rasulullah saw yang mendakwahkan islam dan menyebarluaskan islam ke seluruh dunia.
Nahh... remaja saat ini harusnya mencontoh Rasulullah saw.
Sejatinya popularitas itu adalah karunia dari Allah. Tapi selain sebagai karunia, popularitas itu juga sebagai ujian, karena menjadi populer itu tidaklah mudah. Sebab menjadi populer kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas kepopuleran tersebut.
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang berbunyi,
" Barang siapa yang mencontohkan jalan yang baik di dalam Islam, maka ia akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang mencontohkan jalan yang jelek, maka ia akan mendapat dosa dan dosa orang yang mengerjakan sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun ." (HR. Muslim: 2398)
Dari hadist tersebut dapat disimpulkan, kalau kita mencontohkan kebaikan kemudian kebaikan itu dilakukan, maka kita akan mendapatkan pahala orang yg berbuat itu tanpa mengurangi pahala mereka.
Dan sebaliknya kalau kita mencontohkan keburukan lalu orang itu berbuat buruk seperti apa yg kita contohkan maka kita akan mendapatkan dosanya pula. Jadi, populer boleh tapi kepopuleran itu kelak juga akan dimintai pertanggungjawaban.
Bagaimana kita menghadapi popularitas?
Kalau Allah memberikan kepopuleran itu kepada kita, maka kepopuleran itu harus diimbangi dengan pemahaman islam . Supaya dalam kepopuleran itu kita bisa mendakwahkan Islam, menyampaikan Islam kepada seluruh ummat. Gunakan kepopuleran untuk sarana DAKWAH ISLAM. Dari mana pemahaman Islam didapat, ya dari MENGKAJI ISLAM. Yuk terus semangat mengkaji Islam! Wallahu'alam bishshawab.[]