Ruby Alamanda
Bullying, sepertinya hal ini tidak berubah sedikitpun dari masa ke masa selalu ada. Bukan hanya di dunia perfilman, akan tetapi di dunia nyata pun ada. Tahun 2001, saat penulis menjadi mahasiswa baru, ada drama favorit para kawula muda pada saat itu, yang berjudul Meteor Garden, ada F4 yang menjadi superior diantara semua orang. Hampir tiap episode para mahasiswi naik ke lantai 2 untuk menyaksikan nya. Akan tetapi karena mahasiswa, dan medsos tidak seramai sekarang, maka belum mengerti di dunia nyatanya ada bullying ataukah tidak.
Drama tersebut berkisah tentang grup F4 yang dibentuk oleh ahli waris dari 4 keluarga terkaya dan mereka menyumbangkan banyak uang ke universitas Ming De. Sehingga sama sekali tidak ada yang berani menantang mereka di kampus tersebut.
San Chai bentrok dengan beberapa kawan sekelas, tidak terkecuali dengan Daoming Si yang manja, arogan, dan gemar mem-bully orang lain. Sebagai wanita yang pantang menyerah dan pemberani, Shan Cai malah bikin F4 makin geregetan.
Tahun 2009 ada Drakor Boys Over Flowers yang berkisah tentang hal yang sama yaitu Pembulian Drama Korea Boys Over Flowers mengisahkan Geum Jan Di (diperankan oleh Ku Hye Sun) berasal dari keluarga miskin yang memiliki toko cuci baju. Suatu hari, dia mengunjungi SMA Shinhwa, sekolah bergengsi untuk orang kaya, dan menyelamatkan seorang siswa yang mencoba mengambil nyawanya sendiri karena dirundung.
Tahun 2022 ada film Revenge of Others, super duper mengerikan. Drama ini menceritakan bulliying, Ok Chanmi yang ingin sekali mengetahui penyebab kematian kembarannya Ok Chankyu yang kabarnya meninggal karena bunuh diri. Namun banyak kejanggalan yang terjadi, karena kakaknya tersebut bukan tipe orang yang mudah bunuh diri. Sekilas ketika Ok Chanmi masuk ke sekolah kakaknya, banyak adegan yang menceritakan tentang pembulian termasuk Ok Chanmi sendiri yang kena bully dan juga teman-teman yang lainnya. Sungguh kejam. Jauh lebih kejam dari signe awal yang hanya jatuh dari lantai atas di sebuah laboratorium.
Ini bisa jadi berawal dari fakta atau kisah nyata yang terjadi di Korea. Dan sebenarnya tindakan pembulian ini merata di seluruh wilayah termasuk Indonesia.
Baru-baru ini terjadi di Tasikmalaya. Dugaan kronologi: Seperti diketahui, kabar seorang bocah di Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal akibat dipaksa teman-temannya untuk mencabuli kucing beredar luas di media sosial. Bocah yang diketahui berinisial PH (11) itu dipaksa mencabuli kucing sambil direkam oleh teman-temannya.
Korban terpaksa melakukan hal itu karena dipaksa teman-temannya. Setelah kejadian perundungan tersebut, PH terlihat murung dan depresi. Kemudian korban mengalami sakit keras sepekan sebelum dirinya meninggal.
Pihak orang tua bahkan mengungkap bahwa anaknya kerap mendapatkan aksi pemukulan dari teman-temannya. Orang tua mengaku kesulitan mengawasi pergaulan sang anak lantaran telah sibuk mengurusi anak lainnya.
Krisis yang terjadi di dunia ini tidak lepas karena adanya sistem liberal yang terjadi di masyarakat, masyarakat bebas tanpa aturan yang jelas dalam banyak hal. Aturan hanya sebagai sebuah tulisan formal yang hanya untuk menakut-nakuti tanpa efek jera sedikitpun. Sehingga apabila ada perbuatan yang melanggar aturan pun akan ada pembelaan di dalamnya. Tak ayal akan menjadi sangat disalah gunakan. Ide kebebasan yang nyeleneh membuat sebagian masyarakat menjadi berbuat semaunya yang penting bahagia.
Dibalik itu juga karena tidak ada kontrol dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah yang menjadikan masyarakat hidup semaunya. Karena memang sulit untuk mewujudkan kebaikan di dalam sistem buruk ini.
Kontrol Islam pada Individu Masyarakat
Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur pergaulan di dalam masyarakat. Masyarakat itu bukan hanya sekumpulan manusia, akan tetapi masyarakat itu merupakan kumpulan manusia yang nantinya akan selalu berada dalam ridha Allah. Perasaan nya sama, peraturan nya sama. Dan saling menasehati dalam kebaikan. InsyaAllah tidak akan ada hal buruk yang terjadi jika Islam ditegakkan. Karena Islam itu dinullah yang membawa rahmat, dan sesuai fitrah manusia.
Dalam Islam ketakwaan masing-masing individu adalah perkara wajib yang akan terus dibina dan dikuatkan oleh negara. Dengan adanya keimanan yang menghujam menjadikan para individu terkontrol secara otomatis. Karena selalu ada Allah dalam setiap aktivitasnya. Kemudian ada keluarga sebagai institusi yang akan menjadi penunjang pendidikan dan tempat ternyaman bagi seluruh anggota keluarga, yang senantiasa dibina oleh pemerintah pusat Islam.
Masyarakat pun menjelma menjadi masyarakat yang penuh empati, mau untuk saling mengontrol perilaku di tengah-tengah kehidupannya. Sedangkan negara berfungsi menjadi penjaga, pengontrol, dan pelaksana setiap aturan yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Negara juga yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi individu yang melanggar aturan. Dengan begitu buliying bisa ditumpas habis sampai ke akar, karena masing-masing sadar, buliying adalah hal buruk yang banyak merugikan dan berefek negatif.
Wallahu a'lam bisshowab.[]