Mencoreng Muka Sendiri



Oleh : Ai Hamzah 

Baru-baru ini beredar di media televisi, Presiden RI memanggil para petinggi kepolisian. Dalam hal ini Presiden merasa perlu karena berbagai kasus yang terjadi di kepolisian. Kasus yang fenomenal dan sampai saat ini masih terus dalam penyidikan yaitu terbunuhnya Brada Josua oleh petinggi kepolisian, kasus judi online yang didukung oleh aparat kepolisian, kasus Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang dan terakhir yang terkuak kasus narkoba yang dilakukan masih oleh petinggi kepolisian. Dengan rangkaian kasus kepolisian ini presiden langsung bertatap muka dengan petinggi kepolisian sebagai bentuk respon apa yang sudah terjadi dalam tubuh kepolisian.
   
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Jumat (14/10/2022), di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 559 personil Polri yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, kapolda, serta kapolres tersebut Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan, salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. 

"Arahan dari beliau jelas dan tegas bahwa kami semua harus solid untuk bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tugas pokok fungsi kami pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons cepat, dan kita memiliki sense of crisis di tengah situasi yang sulit ini,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai pertemuan.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajaran Polri untuk melakukan langkah-langkah perbaikan dan tindakan tegas terhadap berbagai hal yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri. Mulai dari gaya hidup hingga pelanggaran yang dilakukan oleh jajaran Polri. setkab.go.id, 14 Oktober 2022

Kasus besar dan fenomenal ini bak mencoreng muka sendiri. Kepolisian menjadi institusi yang berada dititik terendah. Membuat masyarakat tidak simpatik dan melunturkan kepercayaannya kepada aparat kepolisian. Yang seharusnya aparat kepolisian ini menjadi pengayom yang membuat masyarakat tenang, aman dan nyaman, tapi malah berjibaku dengan urusannya sendiri.

Padahal militer didalam Islam tidak hanya menjaga stabilitas negara, baik didalam dan diluar negeri. Tetapi militer mempunyai visi dan misi lebih dari itu, yaitu dalam rangka menyebarkan Islam keseluruhan penjuru dunia. Dengan kekuatan militernya melakukan dakwah Islam, mengingatkan dalam kebaikan kepada umat, Ammar Ma'aruf nahi mungkar. Sehingga dunia akan tercerahkan dengan Islam.

Telah banyak negara negara kafir yang dibebaskan oleh militer dalam kekhilafahan. Dibebaskan dari pemikiran kafir menjadi pemikiran Islam sehingga menjadi bagian negara Islam. Disibukkan dengan kegiatan yang senantiasa tunduk pada syariat Islam. Militer juga selalu menjaga agar umat hidup dalam keadaan aman, nyaman dan tenang dari berbagai gangguan dalam dan luar negeri. Sehingga hidup penuh dengan Rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Karena Islam adalah Rahmatan Lil Aalamiin.

Wallahu alam

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama