Tulis, Kirim, Lupakan!



Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)


Menulis secara umum bukanlah hal sulit, buktinya setiap hari kita menulis, bahkan bisa ratusan hingga ribuan kata. Nggak percaya? Berbalas pesan di WhatsApp, menulis status di Facebook, saling komentar di berbagai akun sosial media, semua itu adalah aktivitas menulis yang tentu saja kita lakukan tiap hari, jam, bahkan menit. Hmmm...luar biasa untuk kita. Gitu ngakunya nggak bisa nulis loh! Wk wk wk. 


By the way, banyak alasan bagi kita mengapa menekuni dunia tulis-menulis. Bisa jadi hobby, bisa juga habbit. Bahkan dengan tulisan-tulisan bisa menjadi media dakwah, media pembelajaran, hingga media pelepas gundah dan lelah. 


Namun ada kalanya diantara kita memang menekuni dunia tulis menulis ini. Bahkan menulis menjadi profesi yang bisa mendatangkan banyak manfaat, bahkan jadi jutawan bin milyarder gegara nulis. 


So, bagi kita-kita nih yang mulai melangkahkan kaki di dunia tulis menulis, yuk kita mainkan tiga tips jitu nulis anti baper ala orang Kediri. Wow wow wow nulis anti baper, yang gimana tuh? 


#Pertama, tulis. Yap, tulis aja sesuka kalian. Mau artikel, opini, cerpen, novel, buku motivasi, atau apapun itu. Setiap ada ide tulis, setiap ada kesempatan tulis, terus saja tulis jangan pernah sehari pun tanpa nulis. Ingat, tulislah hingga finish, jangan setengah-setengah. 


#Kedua, kirim. Selesai nulis, pastikan tulisan tidak terlalu lama ngendon di lap top, hp, atau hanya tersimpan di file-file. Cepat kirim, tanpa nanti, tanpa tapi. Tapi ingat, kirim sesuai genrenya ya, jangan asal. Minimalis kesalahan ketika kirim. 


Dengan berani mengirimkan tulisan kita, otomatis kita sudah berani keluar tuh, dari mana, yaa dari zona nyaman kita. Karena biasanya meskipun tulisan kita tertolak ada review yang bisa kita dapatkan dari redaksi, apapun itu. Sehingga otomatis kita akan bisa belajar dari review tersebut untuk bisa memperbaiki tulisan kita. Satu lagi, jika ditolak jangan pernah baper. 


#Ketiga, lupakan. Kalau kita adalah penulis pemula, ibarat masih belajar berjalan, mengenali setiap inchi lingkungan baru. Maka, setiap selesai kirim lupakan. 


Kenapa harus dilupakan? Hmmm.... Agar kita segera membuat tulisan-tulisan baru lagi. Jika memang suatu saat tulisan kita diterima, bahkan terbit di penerbit mayor, maka itu adalah jackpot untuk kita.


Gimana teman-teman, segera kita gas-kan yuk nulisnya. Jangan kasih kendor, tulis, kirim, lupakan. Tulis lagi, kirim lagi, lupakan lagi, hingga suatu saat nanti tulisan-tulisan kita bertemu dengan jodohnya. Hingga kita bisa menjadi bagian dari penulis-penulis yang akan membawa perubahan tegaknya Izul Islam wa Muslimin dalam bingkai Khilafah Alaa Minhajin Nubuwwah. Biidznillah, insya Allah. Aamiin.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama