Pendidikan Kelam Generasi Terancam



Suatu kebahagiaan bagi ibu-ibu yang harinya diisi ilmu yang luar biasa dengan adanya majelis taklim Leces, pada Ahad 31 juli 2022 kembali diadakan acara kajian muslimah tangguh di Musholla Al Hikmah Leces Blok Gentengan Rt.01 Rw. 04. Dengan antusias acara tersebut dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, baik pelajar, praktisi pendidikan, hingga ibu rumah tangga  usia muda hingga lansia dari kecamatan Leces dan sekitarnya. suasana gegap gempita mampu membuat semangat muda tumbuh kembali. 


Acara dibuka dengan sapaan hangat ustazah tutut yang super kocak membikin pecah suasana. Acara dilanjutkan dengan pembacaan tilawah Al Qur'an surat Al-Luqman ayat 13-17 beserta tilawahnya oleh ustadzah Dewi dengan syahdu semua peserta mengikutinya. 


Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti yaitu materi yang disampaikan oleh pemateri yaitu ustadzah Mariyati mubalighoh Leces Probolinggo. Pemateri membuka acara dengan memutarkan sebuah video kumpulan berita yang berisi fakta-fakta remaja kini seperti halnya kasus video syur 53 Detik yang dilakukan 5 pelajar SMP di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin 10 Januari 2022 dan viral di media sosial. Begitu juga, dengan kasus pesta seks, 7 orang siswa SMP secara bergiliran melakukan hubungan seksual dengan seorang gadis usia 14 tahun, pada 8 Februari 2022 tepatnya di Kawasan Kecamatan Jatiroto Wonogiri, Jawa Tengah.


Pemateri juga memutarkan berita kasus terbaru yang tak kalah viralnya datang dari Kota Depok. Sebagaimana yang diberitakan Republika.co.id, pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya yang didukung Polres Metro Depok melakukan penggerebekan yang diduga pesta bikini yang diikuti sekitar 500 remaja di kolam renang sebuah rumah mewah di Perumahan Pesona Khayangan 2, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Ahad (5/6/2022) malam dini hari. Menurut informasi, acara tersebut diduga sebagai bagian dari pesta kelulusan sekolah.


Baru-baru ini yang tidak kalah viral ada fenomena remaja yang saat ini membuat miris banyak orang. viral yaitu CFW [Citayam Fashion Week] yang kemudian meluas bagaikan Virus ke kota-kota lain di antaranya Surabaya , Jogjakarta, Semarang. yang dianggap sebagai kreativitas pemuda.  Hanya saja kreativitas yang tanpa batas.


Di sisi lain, duka menyelimuti atas meninggalnya seorang bocah 11 tahun yang depresi akibat dirundung teman- temannya yang memaksa korban menyetubuhi seekor kucing, dan masih banyak lagi kasus pelecehan seksual.


Pemateri menambahkan bahwa kasus-kasus yang terjadi pada remaja tersebut merupakan fenomena gunung es dan banyaknya kasus yang tidak terekam dan tidak muncul dalam pemberitaan. Miris tentunya! Itu semua menunjukkan gagalnya sistem pendidikan sekuler untuk mewujudkan generasi biru syakhsiyah/berkepribadian Islam, baik cara berpikirnya maupun bersikapnya. Padahal, katanya pemerintah telah menjalankan pendidikan karakter agar peserta didik mempunyai akhlak mulia, tapi nyatanya malah menghasilkan generasi rusak yang jauh dari ajaran dan Islam.


Pemateri menyampaikan bahwa keluarga Muslim yang menginginkan anaknya taat dengan aturan Allah SWT tidak bisa dipenuhi oleh sistem pendidikan saat ini. Mengapa, keinginan mempunyai anak yang taat aturan Allah SWT begitu sulit ? Karena sistem sekuler kapitalis yang diterapkan oleh negara lah yang membuat semua itu sulit,  karena menjauhkan kaum Muslim dari agamanya sendiri (Islam). Sistem sekuler kapitalis ini pun sudah tersebar ke segala aspek kehidupan, salah satunya pendidikan. Sekularisasi pendidikan pun tampak di depan mata kita yang akan menggerus dan menghancurkan masa depan generasi Muslim agar taat syariat. Inilah tantangan bagi kita (keluarga Muslim) bagaimana bisa membentuk syakhsiyah Islam pada buah hatinya di tengah-tengah sistem sekuler yang rusak dan merusak ini.


Pemateri menutup kajian dengan solusi yaitu, untuk memastikan aktivitas sang anak tidak menyimpang dari ajaran Islam, memang butuh sekali sistem yang bisa mengubah pendidikan sekuler menjadi pendidikan Islam. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang menerapkan aturan Islam secara kaffah, yakni khilafah/daulah Islam. Daulah Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah akan senantiasa memastikan ketiga peran pendidikan di keluarga, di lingkungan dan di sekolah tersebut berjalan dengan baik agar jauh dari pemahaman yang menyimpang, rusak dan merusak.


Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh peserta dan ditutup dengan pemberian doorprize dan do'a. [rep. Lilik Solekah]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama