Merdeka atau Mati?


 


Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice) 


Jargon "merdeka atau mati", "lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup terjajah", menjadi jargon untuk terus memantaskan diri meraih kemerdekaan. Sehingga semua daya dicurahkan untuk meraih kemerdekaan tersebut. 


Merdeka dari penjajahan menjadi cita-cita tertinggi saat itu, hingga diabadikan dalam pembukaan UUD 1945. Usaha maksimal beriring dengan kepasrahan, ketundukan, ketaatan seorang hamba kepada sang pencipta, berkolerasi dengan keberhasilan diperolehnya kemerdekaan. 


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti merdeka adalah bebas. Bebas yang dimaksud adalah berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, dan tidak bergantung kepada pihak tertentu.


Selain itu, merdeka juga bisa diartikan sebagai keadaan bebas tanpa kendali beberapa orang, negara atau entitas lain. Maksudnya, seseorang, bangsa, negara atau penduduk bisa menjalankan pemerintahan dan memiliki kedaulatan atas wilayahnya sendiri.


Ok, sekarang kita merdeka dari penjajahan fisik. Namun sayangnya, penjajahan ekonomi, budaya, bahkan penjajahan pemikiran datang tanpa ada filter sama sekali. Inilah yang menjadi keprihatinan tingkat tinggi. Jika terus dibiarkan, perjuangan selama ratusan tahun, akankah harus dibayar dengan rusaknya generasi? Padahal generasi muda penerus bangsa adalah kebutuhan mutlak agar negara ini tetap berdiri kokoh. Merdeka dari segala lini. []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama