Gaza Kembali Membara

 



Oleh : Ummu Fahhala

(Pegiat Literasi dan Pemerhati Umat)


Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza menjadi 41 jiwa hingga Ahad (7/8/2022) waktu setempat, terdiri dari 15 anak-anak dan empat wanita termasuk di antara para korban di samping ratusan lainnya terluka.


Pesawat-pesawat tempur Israel terus-menerus melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Jumat (5/8/2022), klaim Zionis Israel bombardier Gaza sebagai upaya pencegahan dari ancaman kelompok Jihad Islam yang diopinikan sebagai ‘teroris’. Serangan  itu dilakukan saat terjadi ketegangan di seluruh wilayah Palestina menyusul penahanan Bassam al-Saadi, yang merupakan pemimpin senior dari Jihad Islam dalam serangan Israel di kota Jenin Tepi Barat yang telah diduduki awal pekan ini.


Kekejaman tentara Israel terhadap muslim Palestina bukanlah kali pertama terjadi bahkan sudah berlangsung lebih dari 74 tahun. Namun, dunia hanya bisa mengecam, mengutuk, bahkan negeri-negeri muslim di sekitarnya tak berdaya, mereka justru melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. ‘Solusi dua negara’ yang merupakan resolusi PBB pun tidak bisa menghentikan kekejaman Zionis Israel. Bagaimana Solusi Islam yang mampu secara  efektif mengakhiri agresi dan kekejaman Zionis Israel terhadap Palestina?


Ulah Nasionalisme


Sekat-sekat nasionalisme yang telah memisahkan kaum muslimin, akhirnya Palestina seolah sendirian, negara bangsa telah menyekat dan membuat lemah kaum muslim dalam menolong saudaranya sendiri. Bahkan normalisasi yang dilakukan Mesir,  Arab Saudi, Bahrain, Yordania, UEA, dan Turki, hanya sebagai bentuk deklarasi pengkhianatan terbuka terhadap Islam.


Normalisasi hubungan dengan Israel sama saja dengan mengakui entitas Yahudi sebagai sebuah negara. Menurut pengamat politik internasional, Farid Wajdi, dengan diakuinya Israel sebagai sebuah negara oleh dunia internasional, terutama oleh negeri-negeri Islam, maka Israel memiliki legalitas dengan melakukan cara apa pun dalam menghentikan perlawanan rakyat Palestina  dengan alasan menjaga keamanan Israel. Bahkan keberadaan pengakuan negara Yahudi Israel didukung kuat oleh PBB, AS dan negara adidaya lainnya sehingga untuk melawannya butuh kekuatan dan persatuan dari negeri-negeri muslim dibawah satu komando kepemimpinan Islam yang mandiri, yang menerapkan Islam secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan. 


Umat Islam Harus Bersatu!


Allah Ta’ala berfirman,


وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا


Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)


Persatuan Islam harus dilakukan karena antara satu muslim dengan muslim lainnya bersaudara, firman Allah:


وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ . إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ


“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min BERPERANG maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan berbuat ANIAYA terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat: 9-10).


Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda: 'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685)


Bersatulah wahai kaum muslim dalam satu kepemimpinan Islam yang akan menyelamatkan Palestina dan umat Islam lainnya yang teraniaya, sesungguhnya potensi negeri-negeri muslim sangatlah besar dibanding dengan Israel, dari militernya saja jika kaum muslim bersatu bisa dengan mudah mengalahkan Zionis Israel.


Solusi Tuntas Palestina


Berbagai bentuk bantuan sosial kemanusiaan nyatanya tidak akan efektif menghentikan agresi brutal Israel terhadap Palestina. Bantuan tersebut hanya bersifat  meringankan beban dan derita kaum muslim, bukan menghilangkan penjajahannya.


Satu-satunya jalan efektif untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel adalah dengan agresi militer negeri-negeri muslim yang bersatu di bawah komando seorang Khalifah. Pemimpin-pemimpin negeri muslim yang ada tidak melakukan itu akibat sekat nasionalisme negara-negara bangsa. 


Ketiadaan pemimpin Islam membuat negeri-negeri muslim terjajah, lemah tak berdaya dan terisolasi. Oleh karenanya, tegaknya sistem Islam sebagai solusi atas Palestina dan negeri muslim lainnya adalah perkara yang sangat mendesak dan harus diperjuangkan serta didakwahkan supaya kaum muslim memiliki kesadaran untuk menjadikan Islam sebagai aturan hidup bernegara.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama