Ya Allah, Mokel!


Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)


Bucok atau kalau di tempat penulis mungkin semacam mokel, yaitu makan atau minum yang disengaja sehingga membatalkan puasa. Puasa, saum atau shiyam adalah bahasa arab yang artinya menurut syariat Islam adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan shiyam, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 283 yang artinya,


Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."


Sebagaimana anak-anak yang lain, penulis juga pernah mokel. Meskipun tidak sepanjang Ramadhan, hanya sekali atau dua kali mokel dalam bulan Ramadhan. Penulis biasanya mokel itu jika tidak makan sahur, dan lucunya setelah mokel itu kami lanjut puasa lagi sampai magrib. 


Mokel penulis pada saat itu selalu sepengatahuan Ibu. Kalau penulis mokel Ibu selalu bilang, "Wis cepet lek maem, Bapak selak kondur" (cepat makanannya, Bapak keburu pulang). Jadi pada saat itu, takut mokel bukan karena takut dosa kepada Allah, tapi takut ketahuan Bapak dan dimarahi. 


Padahal Allah berfirman dalam surat At Tagabun, yang artinya: 

Artinya: "Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati."


Jadi yang namanya mokel itu sebenarnya memang diam-diam, agar tidak ada orang yang tahu. Tapi ternyata Allah yang Maha Tahu, selalu tahu apa yang tidak orang lain tahu. Kalau ingat masa-masa jahiliah (kebodohan) pada saat itu hanya mampu istighfar. Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah. 



*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama