Libur Puasa





Oleh : Salma Azizah

"Loh...Ummi kok ga puasa?!" 

"Glek...," Aku yang lagi nyruput kopiku pagi ini kaget. Nisa, gadis ku yang berumur 8 tahun tahu- tahu sudah berdiri di belakangku.

"Eh...iya. He..he..Ummi hari ini mulai haid e. Jadi ya ga puasa," Jawabku.

"Ummi enak... kok ga puasa," Protesnya lagi.

"Iya, orang yang haid itu ga boleh puasa sama Allah. Haram. Tapi nanti harus ngganti puasanya setelah Ramadhan," Terangku.

"Ahhh...Ummi enak, bisa makan minum. Aku ga puasa juga ya..."

Wis...wis...mulai merengek nih anak. Aku mulai menata nafas. Jangan sampai hilang kendali. 

"Eh...ya ga boleh gitu nuw. Nisa kan anak kuat. Sudah hampir separuh bulan ini  kuat puasa sampai maghrib. Masak sekarang mau nyerah.
 Insya Allah kurang sedikiiittt lagi puasanya, kurang 10 hari saja" Bujukku menyemangati.

"Ahhhh...Ummi. Ummi ga puasa. Mas Sahlan sebelah rumah juga ga puasa. Kemarin siang beli bakso. Masak aku suruh puasa terus" Rengeknya dengan bersungut- sungut.

"Iya...iya. Sabar.... Itu namanya godaan. Nisa itu anak kuat. Buktinya sudah hampir 20 hari kuat. Insya Allah juga akan kuat sampai selesai. Semangat ya. Ummi janji deh ga makan minum di depan Nisa," Bujukku sambil mengelus-elus punggungnya.

Begitulah drama pagi ini. Romantika pembelanjaran puasa pada anak- anak. Harus full stok sabar, kata- kata rayuan (tanpa gombal, tapi...), motivasi dan janji- janji untuk semakin menyemangati.

Juga sedikit pengenalan hukum- hukum seputar puasa. Siapa yang harus berpuasa, siapa yang tidak boleh berpuasa, dan hukum lainnya. Semoga terekam dalam benaknya yang masih belia.

Meski belum wajib berpuasa, pembiasaan berpuasa sejak dini akan menjadi pengalaman dan pelatihan baginya. Sebagai pondasi agar ke depannya mereka lebih kuat dan matang menerima dan melaksanakan beban syariat lainnya.

Bismillah. Semoga Ayah Bunda semua dimudahkan. Aamiin.

Wallahu a'lam bishshowab.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama