Viral Penceramah Radikal

 


Oleh Nina Moediani


Baru-baru ini viral peringatan Jokowi kepada semua jajaran TNI dan Polri disampaikan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (1/3/2022). Menyampaikan jika sebagai istri TNI & polri harus berhati-hati saat mengundang penceramah, jangan sampai mengatasnamakan demokrasi lantas mengundang pencemarah radikal. Semua harus dikoordinir secara struktural. Adapun ada beberapa nama yang termasuk nama-nama penceramah radikal dan asal daerahnya diantaranya; M. Ismail Yusanto, Felix Siauw, Hafidz Abdurrahman, Fatih Karim, Abdul Somad, Yasin Munthahhar, Fahmi Amhar, Farid Wajdi, Jamil Az Zaini, dan Irfan Abu Naveed.


Merespon pernyataan Jokowi tersebut,(BNPT) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  mengeluarkan sejumlah ciri penceramah radikal,  Merilis dari media nasional cnn.com yakni pertama mengajarkan anti pancasila dan pro terhadap idiologi khilafah, kedua mengajarkan paham tafkir yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham dan agama, ketiga menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah, keempat memiliki siap ekslusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intorensi terbedaan dan keragaman, dan yang kelima memiliki pandangan anti budaya  maupun anti kearifan lokal.


Isu radukalisme begitu santer digaunkan dan tak pernah habis, seolah - olah permasalahan utama negeri ini adalah radikalisme. Padahal saat saat ini masyarakat sibuk dengan kondisi ekonomi yang semakin hari, semakin mencekik.isu radikal  seolah lebih mendesak dari langka dan mahalnya minyak goreng, Korupsi yang semakin merajalela, naiknya harga lpg dipasaran. Tahu dan tempe  yang sempat menghilang, wabah penyakit yang semakin hari bermutasi, kisruh JHT, larangan adzan menggunakan pengeras suara, Serta berbagai macam persoalan yang tak kunjung mendapatkan solusi. Namun pada faktanya, rakyat tak peduli dengan isu radikalisme ini. Beratnya beban hidup membuat untuk lebih memandang penting persoalan ekonomi dibanding radikalisme.


Sebenarnya isu radikal ini jelas bukan permasalahan rakyat. Melainkan isu pesanan dari negara-negara Barat pembeci islam  untuk menjauhkan umat Islam dari agama dan ideologinya. Cara ini sama dengan yang ditempuh kaum Quraisy di Makkah ketika menghalangi dakwah Rasulullah saw. Melarang masyarakat  mendengarkan dakwah Rasulullah saw.  Tetapi dengan pertolongan Allah SWT, Rasulullah saw berhasil membongkar kerusakan yang ada di masyarakat Makkah dan menjelaskan solusi Islam. Seiring waktu dengan kegigihan dakwah Rosulullah dan para sahabat, masyarakat yang  dulu mengadang dakwah Rasulullah justru kalah dan akhirnya masuk Islam, mengakui kebenaran dan keunggulan solusi Islam.


Inilah sunatullah, Allah Swt telah menjamin kemenangan Islam Allah Swt  berfirman,

يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya.”(QS at-Taubah: 32).


Muncul berbagai macam kerusakan. Mulai dari ekonomi yang kerap resesi, korupsi yang menjadi-jadi, degradasi moral pemuda, output pendidikan yang jauh dari harapan, kekayaan negeri yang  semakin hari semakin tergadai, berbagai bencana yang  setiap tahun datang silih berganti. Akibat dari penerapan sekularisme dan kapitalisme di tengah kehidupan masyarakat. 


Penerapan sekularisme pula menyebabkan  umat jauh dan buta dari Islam, padahal solusi kerusakan yang saat ini melanda negeri ini ada dalam Islam. Masyarakat saat ini menempatkan Islam hanya sebagai agama ritual, sementara aspek penerapan didalam berbagai sistem kehidupan sehari-hari ditinggalkan.


Maka solusi atas berbagai hal di negeri ini adalah adalah mengganti sistem kapitalisme  dengan sistem Islam. Dengan demikian, berbagai fitnah jahat pada Islam akan terbalas dengan elegan, yaitu melalui tegaknya sistem Islam yang akan membawa kebaikan bagi semua insan, termasuk orang yang dulu pernah memfitnahnya. 

Wallahu'alam.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama