Kebencian yang Tidak akan Pernah Pupus




Oleh: Wafi Mu'tashimah, Siswi SMA IT Al-Amri


Sedikit demi sedikit racun Barat terus menyerang umat Islam, menjadikan mereka semakin jauh dari agamanya. Sangat sayang, jika banyak dari kaum muslim yang tertipu dengan serigala berbulu domba ini. Mereka meneguknya dengan begitu saja. Salah satu racun ini bernama Islam moderat. 


Moderasi Islam inilah yang hari ini juga diusung oleh Indonesia. Melalui berbagai kebijakan dan kesempatan, mereka mempropagandakan ide tersebut. Dimulai dari Perpres no. 7 tahun 2021, terkait Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RANPE), penanaman dan pengedukasian ide moderasi Islam di sekolah-sekolah dan lain sebagainya. 


Ide Islam moderat bukanlah hal yang baru. Ide ini sangatlah berbahaya. Ia disuntikkan pada tubuh kaum muslimin untuk membunuh karakter dan menghancurkan Islam itu sendiri. Namun tanpa sadar, kaum muslimin terus tenggelam dalam balutan ide racun ini. Mereka menganggap Islam moderat sebagai solusi untuk tudingan bahwa Islam yang mereka gunakan bukan Islam radikal, Islam intoleran, dan setumpuk tudingan yang dinilai negatif lainnya. 


Padahal sejatinya, moderasi Islam bukanlah solusi. Alih-alih memberikan solusi, malah memunculkan perpecahan. Pasalnya, secara kasat mata para pengusung ide ini telah menebarkan kebencian terhadap apa yang mereka sebut sebagai Islam radikal, Islam militan dan Islam fundamentalis.  Dengan cara ini, umat sengaja dipecah-belah dengan label-label manis dan pahit tersebut. Umat Islam terpecah menjadi kelompok radikalis, modernis, fundamentalis dan tradisionalis. 


Pemetaan seperti ini merupakan bagian dari strategi Barat untuk menghancurkan Islam sebagaimana yang ada dalam dokumen Rand Corporation. Rand Corporation adalah lembaga think-thank neo-konservatif Amerika Serikat yang banyak mendukung berbagai kebijakan Gedung Putih. 


Dalam rekomendasi yang disampaikan oleh Cheryl Benar yang berjudul "Civil Democratic Islam, Partners, Resources and Strategies" secara detail diungkapkan upaya untuk memecah-belah kaum muslimin melalui strategi penghancuran  yang dibangun dengan basis filosofi "devide et impera", atau politik belah bambu. 


Dr. Michael Brant, mantan tangan kanan Direktur CIA, dalam tulisannya yang berjudul "A Plan to Divide and Destroy the Theology", pun menunjukkan bagaimana CIA mengalokasikan dana sebesar 900 juta US dolar untuk memecah-belah umat Islam. Karena itu kita tidak boleh termakan dengan propaganda-propaganda Barat-penjajah ini walaupun banyak disuarakan oleh para tokoh nasional. 


Islam Sejati


Barat  akan terus menanamkan pada umat Islam ide-ide kufur. Mereka tak ingin umat Islam bangkit. Kenapa mereka melakukan demikian hanya pada Islam? Untuk itu kita bisa melihat sendiri pada karakteristik Islam sebagai Ideologi, bukan sekadar agama ritual belaka. Ideologi yang kebangkitannya bisa menghancurkan hegemoni kapitalisme. 


Ide Islam moderat ini juga menimbulkan sebagian  umat Islam jauh dari agamanya sendiri. Mereka menganggap bahwa dibolehkan dalam Islam setengah-setengah dalam beragama. Mereka menilai hukum Islam seperti makanan prasmanan, ambil yang di sukai saja. 


Padahal jelas Allah SWT. menegaskan bahwa seorang muslim harus mengambil Islam secara keseluruhan, tidak setengah-setengah. Allah SWT. Berfirman dalam surat Al-Baqarah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 

“Wahai orang orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian   mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian. "


Dalam surat An-Nisa' ayat 150 Allah SWT. juga menegaskan:


"Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir). "


Maka, kita tidak boleh sedikitpun mengambil ide Islam moderat.  Sebab, selain itu merupakan salah satu  propaganda untuk menghancurkan Islam, Allah SWT. jelas-jelas mengharamkannya. 


Meskipun kaum muslimin banyak yang mulai sadar dan gema perjuangan terus digaungkan, akan tetapi  kaum kafir tidak akan pernah berhenti menyerang kaum Muslim hingga kita menerima ide mereka dengan sepenuhnya. Setidaknya itu yang Allah SWT. sampaikan dalam firman-Nya yang artinya:


"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (TQS Al-Baqarah [2]: 120). 


Namun, kita ketahui bersama bahwa umat Islam hari ini lemah karena tidak ada perisai yang melindunginya. Oleh demikian mereka sangat rapuh terhadap serangan Barat. Maka, umat Islam membutuhkan pelindung. Pelindung yang akan ada saat umat Islam bangkit. Kebangkitan yang ditakutkan Barat. 


Perisai itu tak lain adalah Khilafah. Sebuah peradaban dan kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam yang kini tengah ditunggu kehadirannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]


Maka yang terakhir, umat sekarang membutuhkan lebih banyak pejuang lagi agar khilafah yang dinanti segera terbit kembali. Pejuang yang mendakwahkan lslam secara kaffah. Yang dengan dakwah tersebut Islam akan segera bangkit dan peradaban Barat segera runtuh. Sehingga Khilafah akan segera tegak  dan Barat tidak akan pernah bisa lagi mencekoki kita dengan racun-racunnya. _Allahu akbar! 

_

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama