Bersungguh-sungguhlah, Mendalami Agamamu!

 



Oleh : Susilawati


Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal mengatakan sangat menyesalkan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebut 'jangan terlalu dalam mempelajari agama'. Menurutnya, Dudung harus lebih bijaksana.


"Pernyataan KASAD Jendral Dudung yang mengatakan bahwa jangan terlalu dalam mempelajari agama ketika beliau bertausyiah di mesjid Nurul Amin di Jayapura, tentu hal ini sangat disesalkan," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).


Menurutnya, sebagai seorang KSAD, Dudung diminta lebih bijaksana dalam mengeluarkan pendapatnya. Hal itu agar menghindari kejadian yang mengundang kontroversi. (Suara.com 07/12/21) 


Lagi dan lagi pernyataan dari seorang tokoh KSAD Dudung menuai kontroversial, seorang tokoh yang seharusnya dijadikan contoh dan panutan, namun sungguh di sayangkan atas pernyataan beliau. Atas pernyataannya terkait jangan terlalu dalam mempelajari agama tentu menuai banyak kritikan. Lantas, mempelajari agama harus seperti apa? Ini tentu pernyataan yang sangat berbahaya. 


Miris, rasanya mendengar pernyataan hal tersebut. Ini adalah sebuah proyek internasional, ada agenda besar yang sedang di rancang yakni membendung kebangkitan umat. Ketika umat paham Islam kaffah atau mengkaji Islam secara utuh ini bahaya menurut mereka. Karena akan menggangu kepentingan mereka. Kapitalisme Sekulerisme akan dijauhi umat Islam dan kembali kepada ideologi Islam jika umat terus mengkaji Islam secara mendalam. Maka dari itu, mereka tidak bisa lagi menguasai negeri-ngeri muslim jika umat memahami Islam secara utuh. 


Maka dibuatlah pemikiran -pemikiran seakan-akan muncul dari Islam padahal bukan. Beragama itu yang tengah-tengah atau biasa saja menurut mereka atau bisa dikatakan yakni moderasi beragama. Program-program yang akan diluncurkan pun tak lepas dari agenda moderasi beragama. Ini akan melibatkan seluruh pihak untuk memuluskan agenda besar tersebut. Selain  itu dana yang di keluarkan juga tidak sedikit. 


Maka akan ada orang - orang yang akan memuluskan rencana tersebut akan ada antek atau agen. Maka keluarlah pendapat dari para tokoh seperti itu. Ini tentu bahaya  dan mengaburkan pemahaman umat terkait Islam kaffah. Bagi seorang muslim tentu mempelajari agama harus mendalam agar bisa memahami ajaran Islam secara utuh. 


Namun sayang, ketika seorang muslim yang mempelajari agamanya secara mendalam malah dituding dengan hal-hal yang tidak pantas. Sebutan radikalisme ataupun ekstrimis pun rupanya terus dikampanyekan oleh pihak-pihak yang tidak suka terhadap Islam. Bahkan kafir barat terus menggaungkan ide -ide rusak lainnya agar umat Islam terus menjauh dari agamanya. Bahkan anti terhadap ajaran agamanya sendiri. 


Mempelajari agama adalah sebuah kewajiban. Adapun seorang muslim harus menuntut ilmu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: 


“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim.” (HR Muslim). 


Islam itu adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dirinya dan sesama manusia. Disini jelas sekali, islam adalah dien yang sempurna. 


Dalam firman Alloh swt:

"Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (TQS. Al-Baqarah ayat 208). 


Maka sebagai seorang muslim tentu harus mempelajari dan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh tidak boleh sebagian. Jika sebagian, maka ancamannya tak tanggung-tanggung adalah sedang mengikuti langkah-langkah setan. Naudzubilah. 


Maka dari itu, wajib bagi seorang muslim mempelajari agama secara mendalam. Agar tidak salah dalam bersikap. Benar atau salah, baik atau buruk , juga benar atau salah maka standarisasi adalah Islam. Bagaimana mungkin jika tidak mempelajari agama secara mendalam bisa  mengetahui haq dan bathil rasanya sangat mustahil. 


Islam tidak sebatas keyakinan saja tapi sebuah ideologi dan aturan kehidupan yang harus diterapkan secara menyeluruh agar mendapatkan keberkahan dan keselamatan baik dunia dan akhirat. Wallahu a'lam bishawab.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama