Oleh : Ramsa
Ekonomi kreatif, kata-kata ini sering kali terlontar beberapa tahun terakhir ini. Bisa jadi karena kreatif merupakan kata yang punya energi positif bagi siapapun yang dijuluki.
Pemuda dan ekonomi kreatif saat ini diharapkan jadi sebuah alternatif dan kekuatan besar yang turut membangun ekonomi bangsa yang lama terpuruk. Negeri ini banyak berharap pemuda pengusaha untuk turut serta dengan kereta pembangunan. Melaju bersama agar melejit bersama.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mengajak anak muda berjalan bersama mendukung dan membangkitkan perekonomian ini yang menjadikan ide kerjasama Pemerintah Jawa Barat, dan Kota Bogor dengan Pemerintah Inggris. Kali ini yang datang ke Bogor adalah Menlu Inggris Elizabeth Truss. Kehadirannya tentu bukan sekedar untuk mencicipi cendol bersama Pak Ridwan Kamil, lebih dari itu sebuah program besar sudah tersusun rapi bernama Nurture to Scale.
Elizabeth Truss mengatakan, program Nurture to Scale merupakan bentuk kerja sama antara Inggris dengan Indonesia terutama dalam ekonomi, perdagangan, investasi dan juga teknologi. "Kami ingin membangun kerja sama, terutama dalam area ekonomi, perdagangan, investasi, dan juga teknologi (Radar Bogor, 12 November 2021).
Melihat sepintas program ini tentu bagus dan menggairahkan anak muda untuk berkarya dan melenggang jadi pengusaha go internasional. Namun, sudah jadi rahasia umum bahwa program atau suatu kerjasama dengan dunia barat dengan Indonesia sering kali terselubung misi besar yang menguntungkan investor saja. Terlebih Inggris yang notabene pemain utama ekonomi kapitalisme tentu tak akan mengeluarkan uang nya jika tak ada untung berlipat dari investasinya.
Sebagai sebuah negara besar yang pernah jadi super power maka investasi merupakan pintu pembuka hegemoni bagi suatu negara.
Indonesia sebagai negara muslim terbesar semestinya sadar bahwa investasi ini hanya kemasan penjajahan yang lebih soft. Dengan pemikiran itu maka layaklah memposisikan Inggris sebagai negara penjajah yang tidak boleh ada hubungan kerjasama apapun.
Dalam pandangan Islam, negara penjajah yang senantiasa melakukan penjajahan kepada negeri-negeri Islam akan dianggap musuh dan hubungan satu-satunya adalah perang.
Sudah saatnya pemuda di negeri muslim terbesar ini untuk berkarya di atas kakinya sendiri, berkiprah lebih luas untuk kemajuan Islam dan kaum muslimin. Sejatinya karya pemuda Islam ini sangat dinanti dan sangat dihargai. Suatu karya akan didedikasikan untuk kebangkitan umat dalam rangka menggapai ridho Ilahi. Senantiasa ada standar syariat dalam menelurkan karya apapun. Agar hidup sukses dunia dan senantiasa dalam tatanan syariat Islam. Wallahu A'lam.[]