Athiefa Dienillah
Pemerhati Masalah Sosial
Video ceramah Buya Syakur tersebar di WA group, berisi pernyataan kontroversial dengan menyebut Islam bukan agama yang sempurna. Dalam berita terkini.com (3/11/2021) dikatakan, diketahui bahwa pernyataan itu sudah diucapkan Buya Syakur dalam acara moderasi agama di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, pada 1 Juni 2021 lalu. Dalam acara bertajuk ‘Moderasi Beragama Merajut Nasionalisme dan Toleransi Beragama', ia menyinggung soal era kepemimpinan Nabi Muhammad yang bisa menyatukan Islam selama 23 tahun.
Syakur menyatakan, nabi Muhammad Saw telah menunaikan tugas dengan sempurna, tapi maknanya kemudian bergeser menjadi Islam yang sempurna, menurutnya tidak tepat, ia berpendapat tak ada kesempurnaan didunia ini.
Dalam POJOKSATU.id (6/11/2021) Habib Abubakar Assegaf melalui akun twitternya, @abubakarsegaf menyatakan, “Buya Syakur ini sesepuhnya liberal, memang biasa bicara agama dengan main akal-akalan dan lihai bermain retorika”
“Hati-hati jangan terkecoh, beliau Cuma dijadikan pion dari program moderasi agama yang merupakan kelanjutan dari Islam Nusantara” tegas habib Abubakar.
Islam Agama sempurna
Sebagai seorang muslim yang beriman, kita paham bahwa meyakini kebenaran tidak boleh melalui kacamata manusia, tetapi harus melalui kacamata Allah Swt.
Bagaimana kita bisa mengetahui kebenaran dari Allah?, tentu melalui Al Quran sebagaimana firman_Nya,
(ذَ ٰلِكَ ٱلۡكِتَـٰبُ لَا رَیۡبَۛ فِیهِۛ هُدࣰى لِّلۡمُتَّقِینَ)
Ini adalah kitab (al Quran) yg tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa.
[Surat Al-Baqarah 2]
Dalam Al Quran, jelas-jelas Allah nyatakan bahwa Dia telah menyempurnakan Islam sebagai sebuah agama.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣﴾
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S Al-Ma’idah [5]:3)
Maka atas dasar apa Syakur menyatakan Islam bukan sebagai agama yang sempurna? Apakah ia sedang menantang perkataan Allah dengan pernyataannya?
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا
“Dan telah sempurna kalimat Rabb-mu (Al-Qur-an), (sebagai kalimat) yang benar dan adil …” (Q.S Al-An’aam [6]: 115)
Tak takutkah Syakur termasuk golongan yang disebutkan Allah dalam QS al Fushilat ayat 26
(وَقَالَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ لَا تَسۡمَعُوا۟ لِهَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَٱلۡغَوۡا۟ فِیهِ لَعَلَّكُمۡ تَغۡلِبُونَ)
Dan orang-orang yang kafir berkata, "Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur`ān ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan (mereka).”
Astaghfirullah.... Hanya bisa beristighfar dengan perilakunya. Semoga ia segera menyadarinya dan mau kembali ke jalan_Nya yang lurus.
Bukankah itu yang selalu kita minta disetiap waktu shalat kita? Memohon agar Allah senantiasa menunjukkan kita jalan yang lurus.
(ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ)
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[Surat Al-Fatihah 6]
Mengikuti Petunjuk Allah Swt = Mengikuti Jalan Lurus
Tauhidkan Allah Swt
Untuk bisa mengetahui Jalan yang lurus, sebenarnya Syakur hanya cukup mengimani Allah Swt sebagai satu satunya Tuhan yang berhak ia sembah. Mentauhidkan Allah, dengan membuang tuhan-tuhan lain selain_Nya dari pemikirannya.
(إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّی وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَ ٰطࣱ مُّسۡتَقِیمࣱ)
Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”
[Surat Ali 'Imran 51]
Berpegang teguh pada agama_Nya
Meyakini Rasulullah sebagai utusan Allah yang telah sempurna menunaikan tugasnya, tapi menolak kesempurnaan agama Islam yang dibawa oleh_nya, ini menjadi bukti kemunafikan sikapnya. Mengambil sebagian dan menolak sebagian yang lain. Padahal peringatan Allah sangat jelas dan keras terkait hal ini.
(إِنَّ ٱلَّذِینَ یَكۡفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَیُرِیدُونَ أَن یُفَرِّقُوا۟ بَیۡنَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَیَقُولُونَ نُؤۡمِنُ بِبَعۡضࣲ وَنَكۡفُرُ بِبَعۡضࣲ وَیُرِیدُونَ أَن یَتَّخِذُوا۟ بَیۡنَ ذَ ٰلِكَ سَبِیلًا)
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),
[Surat An-Nisa' 150]
(أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ حَقࣰّاۚ وَأَعۡتَدۡنَا لِلۡكَـٰفِرِینَ عَذَابࣰا مُّهِینࣰا)
Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.
[Surat An-Nisa' 151]
Naudbillah mindzalik.
Sebagai seorang Muslimah, saya sungguh merasa kasihan pada buya Syakur ini. Saya yang faqir ilmu saja, bisa melihat Petunjuk Allah dalam ayat ayat cinta_Nya. Apakah yang memiliki ilmu banyak seperti dia, malah justru tertutup mata nya? Sehingga tak bisa melihat kebenaran dalam firman-firman Allah?
Semoga Allah menjaga kita dari kesombongan dalam menerima kebenaran dari_Nya.
(وَقَالُوا۟ قُلُوبُنَا فِیۤ أَكِنَّةࣲ مِّمَّا تَدۡعُونَاۤ إِلَیۡهِ وَفِیۤ ءَاذَانِنَا وَقۡرࣱ وَمِنۢ بَیۡنِنَا وَبَیۡنِكَ حِجَابࣱ فَٱعۡمَلۡ إِنَّنَا عَـٰمِلُونَ)
Dan mereka(kafir) berkata, "Hati kami sudah tertutup dari apa yang engkau seru kami kepada-Nya dan telinga kami sudah tersumbat, dan di antara kami dan engkau ada dinding, karena itu lakukanlah (sesuai kehendakmu), sesungguhnya kami akan melakukan (sesuai kehendak kami).”
[Surat Fushilat 5]
Bagi saya, Islam adalah agama sempurna. Jika buya Syakur tetap dalam pendapatnya, menganggap islam tak sempurna, maka semoga Allah menjadi saksi akan apa yang telah saya sampaikan.
(وَهَـٰذَا صِرَ ٰطُ رَبِّكَ مُسۡتَقِیمࣰاۗ قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡـَٔایَـٰتِ لِقَوۡمࣲ یَذَّكَّرُونَ)
Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan.
[Surat Al-An'am 126]. Wallahu'alam.[]