FlashNews - Dua rangkaian gerbong kereta layang ringan, bertabrakan saat menjalani uji coba kemarin (26/10). Digadang-gadang sebagai salah satu infrastruktur andalan pemerintahan Jokowi, proyek LRT sarat akan masalah sejak awal, dari lambatnya pembebasan lahan, bengkak nya biaya investasi, hingga dugaan gangguan pada sistem persinyalan. Uji coba proyek senilai Rp23,3 triliun ini bergantung pada hasil pemeriksaan KNKT.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, mengatakan kerugian dari kecelakaan kereta layang ringan (LRT) Jabodebek murni menjadi tanggungan PT INKA (Persero). Musababnya, kecelakaan terjadi pada masa uji coba dan kereta tersebut masih dalam tanggung jawab penuh INKA sebagai produsen.
“Kerugian itu tidak ditanggung KAI (PT Kereta Api Indonesia Persero) karena masih dalam garansi produsennya (INKA). Jadi kerugian tidak langsung oleh KAI, tapi oleh INKA,” ujar Abra saat dihubungi pada Senin malam, 25 Oktober 2021.