Oleh: Ayu Arrum (Aktivis Dakwah)
Muslimahvoice.com - Umat Islam tentunya sudah tak asing dengan satu nama yang viral di bumi maupun langit. Ia adalah salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ia termasuk orang yang kedua dipercaya oleh kaum muslimin untuk menduduki kursi khalifah setelah Abu Bakar Ash Shiddiq dan termasuk imam yang adil pula. Adil bukan sesuai keinginannya tetapi semua sesuai perintah dan larangan Allah SWT.
Siapakah itu? Ya, tepat sekali. la adalah Umar ibn al-Khathab. Salah satu khulafaur rosyidin yang berhasil mengambil alih kepemimpinan dua pertiga dari wilayah Kekaisaran Romawi Timur. Perluasan wilayah ini juga diikuti dengan berbagai macam pembaharuan. Dalam bidang pemerintahan dan politik contohnya, departemen khusus dibentuk sebagai tempat masyarakat dapat mengadu mengenai para pejabat dan negara. Pembentukan Baitul Mal juga menjadi salah satu pembaharuan Umar dalam bidang ekonomi. Segala capaiannya itu yang menjadikan Umar sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Pada suatu hari, disaat Umar ibn al-Khathab sedang duduk. Tiba-tiba ia didatangi oleh seorang lelaki dari Mesir dan dia bertanya,
“Wahai Amirul Mukminin, aku ingin mencari perlindungan kepadamu.”
Umar menjawab, “Engkau telah mencari perlindungan kepada orang yang akan memberimu perlindungan, apa masalahmu wahai anak muda?”
Pemuda Mesir itu bercerita, “Suatu hari, aku ikut dalam sebuah lomba pacuan kuda. Kudaku berhasil menyalip kuda salah seorang putra Amr ibn Ash, Gubernur Mesir. Tetapi karena kejadian itu, ia mencambukku dengan cemeti sambil berkata sombong bahwa dirinya putra bangsawan, peristiwa ini telah sampai ke telinga ayahnya, sang Gubernur. Tapi ia takut aku akan melaporkan kepada engkau. Sehingga aku dipenjarakan. Namun, segala puji bagi Allah, Dia berkehendak lain, aku dapat meloloskan diri dari penjara dan pergi ke sini untuk menemuimu.”
Mendengar pengaduan pemuda Mesir tersebut, Khalifah Umar menulis surat kepada Gubernur Mesir, Amr bin ‘Ash,
“Apabila suratku ini telah sampai ke tanganmu, pergilah engkau dan anakmu si “Fulan” pada musim haji ini.”
Sementara kepada pemuda Mesir itu dikatakan, “Tinggallah engkau di sini hingga mereka datang.” Amr bin ‘Ash benar-benar datang memenuhi perintah Umar untuk menunaikan ibadah haji pada tahun itu. Ketika Khalifah Umar selesai mengerjakan ibadah haji, ia duduk bersama kaum muslimin lainnya, sementara Amr bin ‘Ash dan putranya duduk di sisinya. Lalu, pemuda Mesir itu diminta untuk berdiri dan diberi sebuah cambuk olehnya, begitu juga dengan putra Amr bin ‘Ash, Umar juga memintanya untuk berdiri. Setelah dijelaskan perkaranya, yang bersangkutan (anak Amr) pun mengakui perbuatannya, kemudian Umar mempersilakan pemuda Mesir itu untuk membalas cambukan yang dulu diterimanya.
Pemuda Mesir itu pun terus mencambuk putra gubernur tersebut hingga orang-orang yang hadir merasa bahwa keadilan telah ditegakkan dengan hukuman itu. Akan tetapi, karena pemuda Mesir itu terus memberikan cambukannya, mereka lalu merasa iba dan bermaksud menghentikan hukuman itu. Sementara itu Umar berkata.
“Cambuk putra bangsawan itu!”
Pemuda Mesir tersebut menjawab.
“Wahai Amirul Mukminin, aku telah mencambuk orang yang mencambukku!”
“Ketahuilah,” lanjut Umar. “Demi Allah, seandainya engkau terus melanjutkan, maka tidak seorang pun dapat mencegahmu sehingga engkau sendiri yang menghentikan cambukan itu.”
Kemudian, kepada sang Gubernur, Amr bin ‘Ash, Umar berkata, “Sejak kapan engkau memperbudak manusia, sedangkan mereka dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka?”.
MasyaaAllah sungguh teladan yang layak diikuti umat muslim dengan tanggung jawab yang besar untuk meriayah umatnya. Hanya dengan ketaatan kepada Allah secara mutlak didasari iman serta ketundukan penuh pada aturan Allah SWT. maka terciptalah keadilan bagi umat sesuai aturan Allah SWT. Semoga sistem kehidupan dengan pemimpin seperti para Khulafaur Rasyidin segera terwujud atas ijinNya. Wallahua'lam.[]
Disarikan dari https://www.ceritabumi.com/kisah-umar-bin-khattab/