Varian Virus Masuk, Korban Menumpuk, Karena Kebijakan Buruk



Oleh: Azka Majidah


Muslimahvoice.com - Sebaran mutasi virus corona penyebab Covid-19 varian B1617 terus bertambah di Indonesia. Teranyar, sebanyak 13 Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muatan di Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan terpapar varian corona asal India itu. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap memastikan sterilisasi ruangan dan skrining tenaga kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dapat dilaksanakan lebih cepat, sehingga layanan rawat jalan dapat kembali beroperasi lebih awal. Penutupan itu merupakan dampak dari terpaparnya puluhan nakes, setelah tracing dan testing pegawai yang sempat berinteraksi atau merawat 13 ABK Filipina yang terkonfirmasi Covid-19 varian India B.1617.2.


Peristiwa yang cukup memprihatinkan ini menjadi tamparan keras terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah dilaksanakan. Masa pandemi yang tergolong lama ini yaitu 1 tahun 4 bulan jika terhitung dari februari 2020, seyogyanya mampu memberikan inspirasi, mempelajari dan mencari jalan keluar dari masalah ini. Bukannya selesai, malah menambah varian virus yang masuk ke Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bila temuan itu terkonfirmasi, maka sejauh ini sudah ada 23 kasus varian B1617 yang ditemukan di Indonesia. Kemudian 14 kasus varian B117 asal Inggris, dan 2 kasus varian B1351 asal Afrika Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah beserta perangkatnya tak mampu mengakhiri masa pandemi.


Tak hanya itu, bila menengok data harian yang dirilis Satgas Covid-19, tercatat kumulatif mingguan kasus Covid-19 mengalami lonjakan. Pada periode 9-15 Mei misalnya, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 26.908 kasus. Kemudian dalam sepekan terakhir, 16-22 Mei naik menjadi 33.234 kasus. Parahnya, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan efek dari libur Idulfitri dan mudik Lebaran baru akan terlihat dua atau tiga minggu setelahnya. Maknanya, angka diatas belum termasuk efek dari libur idul fitri. Bertambahnya jumlah kasus covid dan meninggal akibat covid serta masuknya varian baru dari berbagai negara ke Indonesia merupakan bukti dari tak suksesnya pemerintah dengan segala kebijakannya yang telah dilakukan selama ini.


Harusnya, fakta-fakta yang ada di lapang menjadi momen evaluasi kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan. Sudah banyak kebijakan dan aturan yang ditetapkan, namun terkesan nihil hasilnya bahkan memperparah masa pandemi. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pemerintah telah abai terhadap panjangnya kesengsaraan publik. Lahirnya masalah-masalah baru dan banyaknya korban harusnya mendorong langkah tegas untuk lepas dari masa pandemik.


Masalah demi masalah terjadi adalah bukti bahwa kebijakan yang lahir dari sistem demokrasi kapitalis telah memperpanjang masa kesengsaraan publik, karena dalam sistem demokrasi kapitalis manfaat dan keuntungan menjadi fokus utama dalam mengatur negara. Salah satu kebijakan yang memprioritaskan keuntungan adalah buka-tutup tempat pariwisata demi perkembangan ekonomi. Oleh karena itu, solusi-solusi demokrasi kapitalis yang diterapkan secara lokal maupun mengikuti rekomendasi internasional terbukti gagal. Sehingga, sudah saatnya pemerintah berani melakukan gebrakan baru untuk mengambil solusi Islam. 


Islam bukan hanya agama, Islam adalah ideologi. Ideologi Islam yang dijadikan sebagai landasan negara, terbukti 13 abad memimpin dunia. Selama 13 abad, Islam mampu mensejahterakan warga negaranya  dan mampu melahirkan orang-orang hebat yang telah membangun peradaban dunia. Sejarah memaparkan bahwa, negara yang berlandaskan Islam yaitu Khilafah Islamiyah mampu menyelesaikan masa pandemi hanya dengan 2 pekan hingga maksimal 1 bulan, pada masa Umar bin Khaththab. Bukan hanya sejarah, Allah swt dalam al-qur’an mengkabarkan akan memberikan keberkahan ketika sebuah negri beriman dan bertaqwa. 


_Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan_ (QS. Al-‘Araf : 96)


Negri beriman dan bertaqwa itu maknanya sebuah negri yang mengambil Islam sebagai landasan mengatur negrinya. Indonesia berkah dengan Syariah dan Khilafah.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama