Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice
Muslimahvoice.com - Jelang perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, umat Islam kembali disuguhi berita yang menyayat hati. Pasalnya, umat Islam di Palestina kembali mendapatkan perlakuan zalim dari rezim Israel. Dilansir dari CNN Indonesia (13/5/2021), hingga kini terhitung sebanyak 65 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel, 16 di antaranya anak-anak. Setidaknya sebanyak 365 orang lain dikatakan mengalami luka-luka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikatakan akan terus melancarkan serangan terhadap Hamas. Hal ini diketahui dari teks percakapan telepon antara Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) yang dirilis sekretariat Netanyahu. Apa yang disampaikan Netanyahu ini mengindikasikan, restu AS berada di pihak Israel.
Tidak hanya itu, selama ini AS yang mengkampanyekan war on terrorism, terbukti gagal menghentikan tindakan teror, biadab, dan brutal yang dilakukan oleh Israel. Padahal, kejahatan yang dilakukan Israel begitu nyata, tetapi keadilan tidak pernah ada untuk umat Islam di Palestina. Terjawab sudah bahwa war on terrorism adalah desain kampanye yang digunakan untuk memusuhi Islam dan dakwahnya.
Lumrah, jika PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang digadang mampu mewujudkan kedamaian dunia mendadak menjadi sapi ompong, ketika umat Islam dizalimi. Karena, restu AS di balik kebiadaban Israel.
Sedihnya, di kala Muslim Palestina memanggil saudara-saudaranya yang ada di seluruh dunia, para penguasa Muslim paling banter hanya mengecam tindakan Israel. Bahkan, banyak yang hanya diam atau hanya prihatin terhadap sikap Israel.
Padahal, seharusnya, sebagai pemimpin negeri Muslim yang memiliki pasukan militer mampu mengirimkan pasukan ke Palestina untuk menghentikan kejahatan Israel dan mengusir mereka dari bumi Palestina. Lagi-lagi, mereka tak berkutik seolah jiwanya terbelenggu oleh rantai ashobiyah dan demokrasi kapitalisme. Sehingga, mereka tidak ada nyali melawan Israel, karena Israel dibacking oleh negara kapitalisme nomor satu di dunia, yaitu AS.
Lantas, jika ini yang terjadi apa yang seharusnya dilakukan unat Islam? Benar, jika Muslim Palestina butuh obat-obatan, uang, pakaian, makanan, minuman, dan lain-lain. Tidak ada salahnya jika umat Islam berdonasi membantu pemenuhan hal tersebut. Tetapi, yang harus disadari umat Islam, umat Islam di Palestina butuh perlindungan nyawa, jiwa, dan hartanya. Lalu, siapakah yang mampu melindungi mereka kalau bukan khilafah?
Di sinilah yang perlu dipahami umat Islam. Umat Islam di seluruh dunia harus paham, sesungguhnya kebutuhan khilafah adalah penting dan mendesak. Karena hanya dengan khilafah, umat Islam mampu bersatu dan bisa saling melindungi. Sehingga umat Islam tidak akan diremehkan oleh negara kafir penjajah, sebagaimana AS, Israel, dan kroni-kroninya.
Sekalipun, gagasan khilafah sekarang dimusuhi oleh rezim sekuler. Hal itu tidak boleh menyurutkan umat Islam untuk terus mengkaji dan mendakwahkan di tengah-tengah umat. Harapannya, ketika banyak umat yang sadar dan tegaknya khilafah diupayakan mayoritas Muslim di dunia, mampu mengetuk pintu langit dan membuat nashrullah turun dengan kembalinya khilafah.[]