Islamopobhia Akut, Ulah Sekulerisme

 



Oleh : Kartika Septiani


Muslimahvoice.com - Baru-baru ini, seorang guru Batley Grammar School, di West Yorkshire, Inggris, menampilkan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar di kelasnya. Ia memakai kartun yang dipublikasikan majalah Charlie Hebdo. Sontak, hal ini memicu banyak kemarahan dan protes dari warga muslim di sana, warga berunjuk rasa di depan sekolah dan meminta guru tersebut dipecat. Protes ini direspon positif oleh sekolah dengan menangguhkan guru tersebut. Pihak sekolah dan guru tersebut meminta maaf atas insiden yang terjadi, seperti dikutip dari tempo.co (28/03/2021)


Majalah Charlie Hebdo menganggap karikatur Nabi Muhammad SAW adalah bagian dari kebebasan berekspresi, yang menyebabkan kemarahan umat muslim di seluruh dunia dan negara Perancis mendapatkan banyak kecaman dari negara-negara dengan umat muslim besar dunia. Seperti Pakistan, Iran dan lainnya, termasuk Indonesia. 


Karikatur tersebut bukanlah bagian dari kebebasan berekspresi, namun sebagai wujud penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Jelas saja ini menunjukkan betapa barat sangat membenci Islam dengan menghembuskan Islamphobia pada benak umat Islam dunia, agar terpecah belah dan saling menyakiti. Hal itu  merupakan bukti ketakutan sebuah sistem yang bertentangan dengan sistem Islam.


Di dalam Islam, menggambarkan atau melukis wajah Nabi Muhammad atau nabi-nabi yang lainnya sangat dilarang. Menggambar, mencela dan menyakiti Rasulullah SAW,  akan mendapat laknat dari Allah SWT, seperti firman-Nya di dalam al-qur'an; 


 إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ


“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat” (TQS. Al Ahzab:57)


Selain itu, para ulama sepakat terkait dilarangnya menggambar para nabi dan rasul adalah karena saat ini tidak ada yang pernah melihat langsung bagaimana wajah para nabi dan rasul, atau orang yang dulu hidup di zaman Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi yang lainnya, tidak mungkin saat ini masih hidup. Jadi menggambar Rasulullah dan para nabi yang lainnya, hanya berdasar pada imajinasi dan khayalan pelukis saja, bukan wajah para nabi yang sebenarnya. Imajinasi dan khayalan tersebut bisa menjadi sebuah kebohongan, dan berpengaruh terhadap risalah yang disampaikan para nabi dan rasul.  

Penggambaran diri Nabi Muhammad SAW dan para nabi yang lain juga akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau. 


Hanya negara yang mempunyai kekuatan untuk menerapkan hukuman bagi para penghina Rasulullah SAW, baik yang menghina Rasulullah itu individu atau negara.


Seperti pada zaman Khilafah Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Hamid 2, mengancam akan melancarkan jihad pada Inggris dan Perancis karena akan menggelar pementasan yang menghina Nabi Muhammad SAW. Kemudian pementasan pun dibatalkan. 


Dengan hukuman tegas yang diterapkan negara, orang munafik yang dengki hatinya, tidak akan bisa menularkan penyakitnya pada orang lain. Inilah bukti Islam sebagai satu-satunya solusi agar penghinaan terhadap Rasulullah SAW tidak akan pernah terjadi lagi, bahkan sampai berulang kali seperti halnya saat ini. Wallahu a'lam. []

 

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama