Oleh: Desi Wulan Sari, M.,Si.
Muslimahvoice.com - “Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Melalui ilmu yang dimilikinya, Allah akan memudahkannya untuk mengerjakan amal solih. Seperti diketahui, amal solihh merupakan cara setiap hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
Itulah mengapa umat muslim senantiasa diingatkan untuk selalu belajar dengan berbagai cara. Salah satunya, dengan mencintai buku serta menyenangi aktifitas membaca dan menulis. Tanpa belajar, maka ilmu yang didapat hanya sebatasn itu saja dari sekian banyaknya ilmu Allah yang telah diturunkan kepada hambaNya.
Di era serba digital dan teknologi modern seperti saat ini, semua bentuk informasi didapat dengan mudah. Fasilitas dan wadah untuk berliterasi terbuka lebar. Tidak hanya sebatas pelajar, mahasiswa, pekerja, cendekiawan, dsb. Tetapi, ibu rumah tangga pun sekarang memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan penyaluran dalam menulis, membaca dan berekpresi dalam hal pembelajaran.
Bagi sebagian orang, membaca dengan menggunakan e-book dianggap paling simple dan tidak memakan biaya mahal. Tetapi bagi sebagian yang lainnya, membaca dengan menggunakan buku fisik memiliki sensasi tersendiri. Tergantung pilihan mana yang ingin dipilih oleh kita.
Saat seorang ibu ingin terjun dan mendalami dunia literasi, pasti ia melakukannya dengan berbagai alasan. Namun yang pasti, seorang ibu adalah ummatul bait atau pendidik bagi anak-anaknya di rumah. Dan fenomena hari ini, begitu banyak para muslimah yang menyeamarakkan dunia literasi khususnya membaca dan menulis. Dan tidak sedikit yang menghasilkan buku-buku antologi ataupun solo. Tidak penting apa genre-nya, namun yang terpenting adalah ia sosok ibu yang manpu menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam berliterasi di rumah..
Menarik untuk diketahui, dalam sebuah studi dari Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban (The Foundation for Science Technology and Civilisation (FSTC) yang berpusat di London, dimana yayasan ini mengadakan pameran untuk memperlihatkan dan menegaskan kepada publik dunia barat Eropa, tentang kontribusi besar peradaban Islam yang sudah ada jauh 1000 tahun yang lampau. Sehingga budaya literasi telah banyak dilakukan oleh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan di masa lalu, yang meghasilkan ilmuwan besar dengan penemuan-penemuan hebatnya. Maka sudah sepantasnya, jika seorang muslimah yang notabene seorang ibu, mulai tertarik pada literasi dengan membangkitakan semangat belajar melalui membaca buku, dan membuat tulisan demi menyempurnakan perannya sebagai pendidik bagi anaknya.
Fokus pada buku, ternyata lebih diminati oleh para ibu pegiat literasi. Karena selain untuk kepuasan dirinya sendiri juga untuk aktualisasi diri, dan digunakan sebagai motivasi untuk menumbuhkan kreatifitas anak-anaknya. Bahkan tidak jarang, buku-buku yang dihasilkannya pun bisa menjadi sarana mempererat ukuwah Islam sesama saudara muslim. Selain sebagai penghargaan karena ikut membeli buku tersebut. juga penghormatan atas usaha yang telah dilakukan saudara muslimnya (penulis buku).
Maka, inilah beberapa kelebihan buku fisik, yang dipilih seorang ibu ketika ingin berliterasi bagi keluarga, antara lain:
1. Bisa disentuh dan dirasakan
2. Tidak melukai mata
3. Memaksa kita untuk fokus
4. Teori lebih mendalam
5. Lebih beerkualitas
6. Tidak membutuhkan perangkat tambahan
7. Bisa dijadikan hiasan
8. Tidak mudah hilang
9. Sarana pendidikan bagi anak
10. Wadah mempererat ukuwah
Saatnya, seluruh muslimah hari ini bangkit dalam berliterasi. Demi mencerdaskan keluarga dalam menciptakan genersai cemerlang. Islam selalu mengedepankan ilmu bagi seluruh muslim penjuru dunia. Karena bagi Islam ilmu tidaklah terbatas, tetapi tanpa batas hingga liang lahat. Sejatinya, Islam diturunkan memang untuk merahmati alam semesta ini. Wallahu a’lam bishawab.[]