Perubahan Hakiki Menyambut Khilafah Sebagai Solusi




Muslimahvoice.com - Perang antara tiga mabda (ideologi) di dunia ini terus memanas. Tidak dapat dipungkiri, bahwa ideologi Kapitalisme kini tengah merajai atas ideologi yang lainnya. Hampir disegala aspek kehidupan telah disusupi paham ideologi tersebut. Dimana ideologi merupakan faktor yang paling fundamental dalam menentukan arah kehidupan dalam bernegara. Kapitalisme menyodorkan tujuan hidup mereka dengan kesenangan dan kekuasaan. Sehingga banyak yang tak menyadari, sebenarnya mereka sedang dijajah secara halus. 


Sebenarnya, Islam sudah menyuguhkan sebuah ideologi yang bukan hanya berorientasi pada kemaslahatan hidup di dunia saja, namun juga akhirat dalam naungan khilafah. Namun faktanya banyak yang masih asing dengan sistem tersebut. Sehingga bukan hanya dari non-muslim yang tak paham dan cenderung menentangnya, bahkan dari kaum muslimin sendiri tak kalah kuat penolakannya. 


Sejarah telah mengungkap kesejahteraan yang dirasakan umat manusia tatkala Islam menjadi sebuah ideologi dalam sistem khilafah. Dan tepat pada tanggal 3 Maret kemarin kita memperingati sebuah hari dimana puncak dari kenestapaan ummat, yakni runtuhnya daulah Islam oleh Musthafa Kemal. Dan perlu digaris bawahi bahwasannya keruntuhan daulah Islam oleh antek-antek penjajah ini bukan sesuatu yang instan. Melainkan melalui proses yang panjang, hingga pada akhirnya khilafah runtuh pada tanggal 3 Maret 1924 M atau 3 sya'ban 1342 H.


Sudah genap 100 tahun dalam hitungan Hijriyah dan 97 tahun dalam hitungan Masehi, kita kehilangan sebuah perisai yang melindungi dari segala macam bentuk kemaksiatan. Hasilnya, ummat muslim saat ini yang jumlahnya sangat banyak namun seperti buih di lautan, tak berarti apa-apa. 


Tak ada pembelaan khusus dari kaum muslim terhadap saudaranya di Palestina yang ditindas, didzolimi bahkan dirampas hak-haknya. Tak ada perlawanan yang berarti dari kaum muslimin tatkala ketidakadilan nampak jelas didepan mata. Semua itu terjadi bukan tanpa sebab, banyak faktor yang melatarbelakangi kasus-kasus seperti tadi dan salah satunya ialah tidak adanya junnah (perisai) yang menaungi kita untuk tetap berada pada koridor hukum yang adil.


Maka, di momentum Rajab sekarang, tugas kaum muslimin adalah terus berjuang menegakkan syariat islam tegak di muka bumi ini. Dengan terus menggencarkan dakwah dan memahamkan kepada ummat betapa wajibnya sistem Islam ini untuk ditegakkan. Perjuangan ini tidak akan terwujud apabila tidak dilakukan secara berjamaah. Maka dari itu, perlunya kaum muslimin untuk bersatu memperjuangkan syariat Islam sebagai solusi dari segala problematika kehidupan. Dengan Al-Qur'an dan Hadits sebagai dasar standar pengambilan keputusannya. Sehingga keadilan, kesejahteraan serta keamanan dapat dirasakan oleh seluruh ummat manusia tanpa terkecuali.


Annisa Nurul Zannah

Mahasiswi 

Kota Banjar, Jawa Barat

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama