Lindungi Generasi dari Virus Liberalisme

  



Oleh: Ari Susanti

(Pegiat Komunitas Ibu Hebat) 


Muslimahvoice.com - "Pandemi corona:  remaja hamil diluar nikah naik 250% " demikian  judul artikel yang dikeluarkan oleh Kantor Kemenag Kota Surakarta. (Jateng.Kemenag.go.id).   Tentunya kasus ini membawa keprihatinan bagi para pendidik dan  orang tua ditengah beban kehidupan karena wabah. 


Ada apa dengan generasi kita? Generasi kita sudah terinveksi virus liberalisme.  Tidak hanya virus corona yang membahayakan kesehatan. Namun virus liberalisme ini juga membahayakan pola pikir generasi kita.


Virus liberalisme sudah menjalar sampai ke akar-akarnya. Liberalisme ini sudah menjadi lifestyle bagi kebanyakan masyarakat kita. Paham kebebasan ini menjadi tuntunan generasi dalam bertindak dan berfikir. Materi menjadi acuan kebahagiaan. Tak heran, perilaku zina yang merupakan tindakan kriminal, dianggap sah saja jika dilakukan suka sama suka. Tak ada hukum yang menjeratnya.


Kekeliruan berfikir inilah menyebabkan kekeliruan berperilaku dan berpendapat. Maka, tidak heran jika saat ini marak perilaku dan pendapat yang liberal sekalipun casingnya seorang muslim ataupun muslimah. 


Virus ini sangat berbahaya karena yang diserang adalah pola pikir masyarakat. Pelan tapi pasti, virus ini sudah merusak  pandangan hidup generasi muslim. Liberalisme ini tumbuh subur karena ideologi kapitalisme mencengkeram kuat negeri-negeri muslim sejak khilafah Islam runtuh. Wajar jika sikap individu, masyarakat bahkan level negara sekalipun, kental dengan nilai liberal. Ibaratnya, saat ini seorang bayi lahir sudah menghirup udara liberalisme.  


Lantas bagaimana kita melindungi generasi kita di tengah cengkaraman virus liberalisme ? Jawaban hanya satu yaitu kembali kepada aturan Al Khaliq  Allah Ta'ala dalam seluruh aspek kehidupan. Kita diminta untuk ber-Islam secara kaaffah (QS Al Baqarah: 208). Yaitu  menerapkan syariat Allah dalam setiap sendi kehidupan.


Ada 3 pilar supaya Islam bisa diterapkan secara kaaffah. Maka, dengan pilar inilah nantinya yang akan menjadi acuan kita para orang tua dalam melindungi generasi. Adapun ke tiga pilar tersebut sebagai berikut:


Pilar ke-1,  Ketaqwaan individu. Sebagai orang tua jika ingin anaknya bertaqwa maka orang tua juga harus bertaqwa. Jika ingin anaknya sholih maka orang tua juga harus sholih. Oleh karena itu para orang tua harus ada kesadaran secara terus-menerus untuk membina diri,  terlebih untuk menjadi individu yang bertaqwa. Ia selalu menuntut ilmu tentang syariat Allah sebagai bekal dalam meniti kehidupan  khususnya dalam mendidik putra-putrinya.


Tak ada kata terlambat bagi orang tua untuk membina diri terus menerus sampai Islam menjadi "way of life" bagi-nya. Islam sebagai pemutus benar tidaknya sebuah pemikiran dan perilaku. Orang tua haruslah menanamkan aqidah Islam  sejak dini kepada putra-putri nya. Aqidah Islam inilah yang menjadi dasar pola pikir dan pola sikap ananda. Maka orang tua maupun anak merasa diri mereka diawasi oleh Allah, dan takut jika melanggar syariat Nya. Ketaqwaan individu inilah yang akan menjadi benteng dari virus liberalisme. 


Pilar ke-2 , Kontrol masyarakat. Seorang ibu hebat tidak hanya hebat untuk dirinya sendiri atau anak dan keluarga nya. Namun seorang ibu hebat, ia mampu meng-hebat-kan ibu-ibu yang lain. Pun ayah hebat, ia akan mampu meng-hebat-kan ayah yang lain. 


Islam memang mengajarkan kepedulian, bahwa baik itu tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga mengajak yang lain. Sebagaimana di QS Al Ashr, bahwa sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih, saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. 


Jadi, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, adalah wujud kasih sayang. Maka orang tua hebat akan peduli lingkungan, selain ia dan anak-anak nya terbina, maka ia akan membina lingkungan nya. 


Pilar ke-3 ), tak kalah penting yaitu aturan Allah yang diterapkan negara. Allah memberi seperangkat aturan yang lengkap untuk manusia secara keseluruhan. Aturan ini yang akan menjaga manusia dari keburukan dan bencana.

  

Orang tua saat ini merasa resah karena tayangan pornografi mudah diakses tanpa proteksi dari penguasa. Hukum bagi pezina tidak ada jika suka sama suka, sehingga zina merajalela. Dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak menunjukkan proteksi bagi anak-anak dan generasi.


Maka, orang tua hebat akan berusaha mewujudkan keberkahan dalam aturan kehidupan bernegara. Orangtua hebat akan selalu membangun kesadaran  masyarakat untuk rindu syariat Alloh diterapkan dalam aturan bernegara. Negara yang dengan gagah dan berani' memproteksi konten porno karena iman tanpa takut akan ancaman para kapital hiburan. Negara yang akan mengelola SDA secara mandiri untuk menyehatkan, mencerdaskan generasi. Negara yang menjamin hak-hak orang muslim dan non muslim dengan keadilan, seperti yang dicontohkan Rasulullah saw dan para Khulafaur Rasyidin. 


Sungguh jika 3 pilar ini terwujud, generasi yang sholih, cerdas,sehat akan terwujud. Orang tua pun ringan dalam mendidik anak-anak jika sistem Islam diterapkan, tidak hanya bagi yang muslim tetapi juga untuk non muslim. Sistem Islami yang khas inilah dinamakan khilafah Islam, selain memang khilafah adalah bagian dari ajaran Islam, secara historis pernah terbukti diterapkan selama 13 abad.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama