Perempuan Sebagai Komoditas Kapitalis?

 


Oleh: Yanik Inaku (Anggota Komunitas Setajam Pena)


Muslimahvoice.com - Berbicara tentang sosok perempuan mungkin kita bisa lihat perannya yang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Allah menciptakan perempuan sebagai sosok yang istimewa. Perempuan memiliki peranan penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Banyak sekali peranan perempuan baik dalam kehidupan keluarga, ekonomi, politik, sosial kebudayaan, hingga dalam pendidikan dan agama.


Namun saat ini isu kesetaraan gender yang digaungkan membuat banyak perempan yang akhirnya banyak yang keluar rumah untuk bekerja, alih alih perempuan ingin setara kedudukannya  dengan laki laki. Ditambah lagi lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja perempuan. Justru hal ini mengalihkan peran utama perempuan di keluarga adalah sebagai ibu pendidik putra putrinya. Kebanyakan dari mereka ada kebanggaan tersendiri yang akan dirasakan ketika perempuan tetap bekerja dan punya penghasilan sendiri setelah menikah. Beragam alasan yang membuat perempuan harus bekerja mulai dari alasan ingin membantu ekonomi keluarga, biar punya penghasilan sendiri, prestise. 


Pemerintah kini menggelar berbagai program pelatihan agar perempuan, mempunyai keahlian yang dapat membuat mereka memulai industri rumahan dan menghasilkan uang, dan tidak sepenuhnya bergantung kepada suami sebagai kepala keluarga. Karena banyaknya kasus perceraian ataupun KDRT yang menimpa perempuan Indonesia. Dengan pemberdayaan ekonomi perempuan dinilai sebagai jalan keluar yang tepat.


Partisipasi perempuan di dunia kerja meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Potensi dan peran perempuan tidak bisa dianggap remeh dalam mendukung pemulihan ekonomi suatu negara. Sebab, 99% Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, dengan lebih dari 50%, dimiliki atau dikelola oleh perempuan. " Perempuan-perempuan yang menjadi pelaku usaha dari mayoritas UMKM di Indonesia tentu sangat berjasa dalam menyumbang ekonomi bangsa," Ujar Menteri Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Bintang Ayu Puspayoga. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pengembangan UMKM sebagai motor ekonomi rakyat yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional.


Saat ini, perempuan diperlakukan dan dipandang sebagai komoditas dan "mesin pencetak" uang. Hal ini terjadi tidak lepas dari sistem yang diemban dan diterapkan di berbagai negera. Sistem Kapitalisme sebagai sistem yang diterapkan oleh kebanyakan negara di dunia, termasuk Indonesia, memiliki cara pandang yang khas dan akan mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satunya program pemberdayaan ekonomi perempuan. Hal ini hanya akan menguntungkan kaum kapitalis dan bukan sebagai solusi dari masalah perempuan


Berbeda halnya dengan sistem Islam, tugas utama seorang perempuan adalah mengurus rumah tangga sekaligus mendidik anak-anaknya. Rasulullah SAW dalam HR Bukhari pernah bersabda, "Perempuan itu mengatur dan bertanggung jawab atas urusan rumah suaminya." Hal ini berarti perempuan tidak dituntut untuk secara penuh memenuhi kehidupannya karena hal tersebut kewajiban ayah dan suaminya. Islam memperbolehkan seorang muslimah untuk bekerja namun dengan ketentuan tertentu. Dengan meerapkan sistem ekonomi islam insyaAllah tidaklah akan membuat perempuan sibuk bekerja membantu ekonomi keluarga. Tetapi perempan akan menjalankan peran utamanya sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga.  Wallahu'alam bishowab.[]


*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama