(Pray For Sriwijaya Air)
Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice
Muslimahvoice.com - Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Indonesia kembali berduka, Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PKCLC dikabarkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore. Akhirnya ditemukan serpihannya di Kepulauan Seribu.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Keberangkatan itu mundur dari jadwal sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, terdapat 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Duka ini menambah daftar panjang sejarah suram penerbangan Indonesia. Setidaknya dalam 3 dekade ini sudah 8 peristiwa tragis kecelakaan pesawat yang merenggut ratusan nyawa. Semoga para korban mendapatkan khusnul khotimah dan keluarganya diberikan kesabaran. Aamiin
Memang, hanya di tangan Allah semata kehidupan pun kematian. Dan hanya di tanganNya, mengambil kembali yang telah Dia berikan pada ajal yang telah digariskan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." [Ali Imran:185].
Yaa, kematian adalah takdir dari Allah SWT. Tidak ada seorang pun yang bisa lari darinya. Tua-muda, kaya-miskin, semua akan mengalami saat-saat maut itu datang. Baik saat senggang maupun sibuk.
Inilah yang harus tertanam dalam setiap jiwa. Bahwa mati itu adalah sebuah keniscayaan, kita semua sedang mengantri untuk dipanggil Sang Pemilik Nyawa. Tinggal bagaimana kita mempersiapkan kematian tersebut.
Terlepas dari kematian itu takdir, ada banyak hal yang harus diperbaiki di dunia penerbangan Indonesia, betapa mirisnya sekali kecelakaan menelan ratusan korban jiwa. Hal ini harusnya menjadi perhatian khusus negara dan maskapai penerbangan.
Meliputi usia pesawat, kondisinya, ataupun ketrampilan awak pesawatnya - pilot, co-pilot- harus dipastikan benar-benar layak terbang. Karena bagaimanapun keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dan pertama. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.[]
#SriwijayaAir