Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice
Muslimah-voice.com - Sesungguhnya Islam menempatkan akhlak dalam posisi penting yang harus dipegang teguh para pemeluknya. Akhlak pun dijadikan barometer dalam kemajuan suatu negeri. Bahkan, tiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi pada pembinaan akhlak yang mulia (akhlakul karimah).
Rasulullah bersabda :
''Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Bukhari)
Bahkan, dalam menilai keimanan seseorang, kita juga diminta untuk menilai bagaimana akhlak yang bersangkutan. Pesan Nabi saw, ''Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.''
Tapi mampukah ketinggian akhlak ini membangkitkan umat?
Kebangkitan adalah pengaruh dari tingginya taraf berfikir. Akan tetapi kebangkitan bisa jadi benar bisa juga salah. Bila tingginya taraf berfikir tidak dibangun dengan landasan ruh, esensinya ia tetap bisa melahirkan kebangkitan, akan tetapi bukan kebangkitan yang benar. Kebangkitan yang benar sesungguhnya adalah kebangkitan Islam, karena kebangkitan Islamlah satu-satunya kebangkitan yang ketinggian taraf berfikirnya berlandaskan kekuatan ruhiyah.
Kita lihat Prancis sebagai simbol kebangkitan mode dunia, Prancis adalah negara yang bangkit, dengan taraf ekonomi yang tinggi, tapi kebangkitannya bukan kebangkitan yang benar demikian juga dengan Amerika dan Inggris. Bahkan Prancis ini bisa dikatakan negara yang bobrok akhlaknya, karena penghina Nabi saja difasilitasi dan dilindungi. Namun bagaimana dengan Madinah Al-Munawaroh yang memiliki ketinggian akhlak, mampukah Madinah ini bangkit? Tidak!
Akhlak adalah cerminan dari pelaksanaan hukum syara'. Sehingga ketika seorang pedagang jujur dalam timbangan, tidak berbohong, maka dia sesungguhnya sedang melaksanakan hukum syara'. Pun demikian ketika seorang pejabat tidak mau menerima riswah/suap maka pejabat itu pun sedang melaksanakan hukum syara'.
Sehingga ketika seluruh hukum syara' itu dilakukan oleh individu-individu maka, bisa dipastikan dalam diri mereka menempel akhlak, pun jika hukum syara' dilaksanakan oleh negara. Sehingga ketinggian akhlak ini tidak bisa digunakan untuk membangkitkan suatu masyarakat, karena akhlak adalah cerminan dari pelaksanaan hukum syara'.
Jika kita ingin membangkitkan masyarakat atau negara, maka harus dibangun dari dasarnya, yaitu aqidahnya. Dari Aqidah inilah akan dibangun kebangkitan yang shohih yang akan mengantarkan umat pada perubahan.
#Akhlak