Mafula Oktri (Praktisi Pendidikan)
Muslimah-voice.com - Bulan November telah berakhir, datanglah Bulan Desember. Dimana banyak dari mereka yang melakukan seruan Toleransi Beragama, khususnya umat islam kepada agama Nasrani.
Hampir di setiap tahun tepatnya Bulan Desember, nuansa natal sudah mulai terasa. Dari mulai tempat-tempat umum seperti tempat pembelanjaan, mall-mall, kantor-kantor yang dihiasi aksesoris natal. Bahkan mereka yang ada di dalamnya siap mengenakan atribut natal seperti topi natal, baju sinterklas, foto di depan pohon natal, dll. Merekapun di dorong untuk ikut berpartisipasi di dalam nya, yang dengan alasan inilah wujud Toleransi Beragama.
Toleransi Beragama hanya dijadikan alasan atau kambing hitam saja. Pasalnya dalam perayaannya mereka mengajak atau mengundang semua orang tanpa memperhatikan orang tersebut muslim atau bukan. Dari sini terlihat bahwasanya mereka menjadikan natal sebagai momentum penting yaitu dengan menanamkan Ide Pluralisme Agama yang dimana ide ini adalah paham yang menghargai adanya perbedaan agama dan menganggap bahwa semua agama itu benar. Jadi mereka diajak untuk berfikir bahwasanya semua agama itu sama dan benar, maka bolehlah Kalian berada di dalamnya.
Selain itu mereka juga mengusung paham sinkretisme, yaitu paham yang mencampur adukkan ajaran agama lain. Seperti halnya kita boleh mengucapkan "Selamat Natal", padahal dalam islam pun jelas batasan antara Iman dan Kafir.
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai penganut agama lain (Toleransi-Wikipedia bahasa Indonesia). Sedangkan Toleransi dalam Islam (Bahasa Arab) adalah Al-Tasamuh. Meskipun kalimat Al-Tasamud tidak ditemukan dalam Al-Qur'an, menurut buku karya Zuhani Misrawi " Kitab suci menulis semua toleransi dalam sikap saling menghargai, menerima dan menghormati agama lain". Tetapi toleransi disini tidak berarti seseorang harus mengorbankan kepercayaan yang sudah mereka anut.
Kenyataannya saat ini toleransi hanya dijadikan senjata atau kambing hitam oleh kalangan liberal dan non muslim untuk menyasar umat islam yaitu dengan sedikit dari mereka menyebut kamu muslim tidak toleran jika ada masalah yang menyangkut komunitas non muslim.
Islam mengajarkan sikap toleran. Toleransi tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita, tidak menggangu agama lain untuk beribadah sesuai kepercayaan masing-masing. Toleransi beragama itu membiarkan umat lain menjalankan ritual agamanya termasuk perayaan agama.
Dalam hal ini Allah SWT menurunkan Firmannya yakni dalam surat Al-Kafirun pada ayat pertama hingga ayat terakhir " ... Untuk kalian agama kalian, dan untuk ku agamaku". (Al-Kafirun{109}:6).
Dari ayat di atas sudah jelas, bahwasanya haram merayakan hari raya agama lain, sekalipun memakai atribut natal ataupun hanya sekedar foto-foto dengan pohon natal. Karena itu identik dengan orang nasrani, sama halnya dengan ketika mereka (orang muslim) memakainya berarti mereka nenyerupai kaum nasrani. Padahal Rosulullah SAW melarang tindakan demikian " Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari mereka". Jadi jelas dari hadist ini kita dilarang mengikuti mereka bahkan sampai menyerupai mereka.
Sistem toleransi ini juga tetap terasa pada sistem islam pemerintahan Khilafah Umar Bin Khatab yaitu masa ekspansi islam ke daerah-daerah yang berada di luar jazirah yang sebelumnya banyak memeluk agama nasrani. Khalifah Umar sendiri berangkat menuju Baitul Maqdis, beliau menandatangani perjanjian dengan orang nasrani yang berisi jaminan terhadap jiwa, harta benda, tempat ibadah-ibadah mereka. Hubungan yang diajarkan islam dengan umat beragama lain tidak hanya berupa teori, tetapi suatu sikap nyata yang telah dipraktekkan oleh Rosulullah SAW dan para sahabatnya lima belas abad silam.
Berbeda dengan sistem saat ini, yaitu sekuler-demokrasi yang dimana bebas berekspresi dan menyuarakan sesuatu yang bersangkutan dengan kepercayaan atau prinsip hidup. Bahka mengikut sertakan yang muslim untuk mengikuti perayaan mereka (non muslim). Lebih parahnya lagi dengan ditawari iming-iming lalu dengan mudahnya mereka mengikuti agama lain selain islam hanya karena iming-iming tersebut. Dari sini dibutuhkan peran negara, untuk mengurus umatnya dengan benar dan memberikan pendidikan pemahaman makna dalam hal toleransi beragama agar tidak sampai terjadi ke murtadan agama.
Jangan jadikan toleransi sebagai kambing hitam, khususnya umat islam jangan sampai terjebak pada seruan toleransi yang diperalat sampai terlibat dalam hal-hal yang tidak dibenarkan oleh islam. Umat islam harus tetap fokus pada tujuan utama mereka yaitu Beribadah kepada Allah dan ikut berjuang untuk mewujudkan kehidupan islam dengan penerapan Syariah Islam secara Kaffah atau menyeluruh dibawah Naungan Sistem Khilafah ala Minhaj an-Nubuwah.
Wallahu'alam bishowab.
#Toleransi #Beragama
Sering toleransi di jadikn alat melemahkn aqidah umat islam
ردحذف