Nduk, Ibuk Jak-en




Oleh: Mentik Puji Lestari


Muslimah-voice.com - Seperti biasanya Fulanah menjalankan aktifitasnya ba'da subuh. Membantu ibunya menanak nasi, cuci piring dan lain- lain. "InnaliLlahi wainna ilaihi roji'uun, masya Alloh, Ya Alloh" pekiknya. "Ada apa nduk, ya Alloh", pekik ibunya kaget melihat anaknya mengibas- ngibaskan tangannya sambil meringis menahan sakit. 


Setelah dilihat  tangannya Fulanah merah merata. Tadi tangannya reflek menghindari panas waktu membuka tutup tempat merebus air. Eh malah ketumpahan air mendidih karena pancinya kena senggol tangannya. Ibunya merangkul bahu Fulanah ke ruang keluarga untuk meredam panas  dengan minyak oles.


Air mata gadis yang baru beberapa bulan hijrah total ini terus mengalir tak bisa dibendung."Uwis to nduk nangise", kata ibunya.


Setelah beberapa saat dia bilang ke ibunya."Sejatose kulo wau mular, imut isi pengajian bab neroko kados mekaten."

""

"Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) air minum selain air mendidih dan nanah". 


"Lha kulo kesiram panas teng ndonyo mawon panase kados ngeten, aduh."


Tiba-tiba mata ibunya berkaca-kaca sambil bertanya, " Nduk, bener iku mau dhawuhe Gusti Allah?"


"Inggih buk wonten Al qur'an Surat Annaba' ayat 24-25" jawab Fulanah. 


Air mata ibunya semakin deras, disela tangisnya beliau bilang, "Nduk, ibumu iki ra iso ngaji, sholat wae sebab krungu  trus apal, podo ugo surat sing pendek sing ibu unekke sebab krungu, gak ngaji (moco) dewe."


Tak diduga ibunya bilang " Nduk, ibu pingin blajar ngaji karo melu kowe yen hadir neng majelis. Ibu jak en yo Nduk, ibu pingin nggolek ridhone Gusti Alloh".


"Allohu Akbar" pekik Fulanah sambil merangkul dan menciumi ibunya, kemudian sujud syukur. Rasa panas ditangannya seakan hilang karena haru dam bahagia. Air mata bahagia terus mengalir.


Ibunya mengulang permohonannya."Nduk aku jak en, ibu pingin Alloh ridho karo ibuk".[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama