Kekerasan pada Anak, Masa Depan Suram

 



Muslimah-voice.com - Kekerasan Pada Anak. Pandemi covid-19 masih mengintai kita, termasuk anak-anak. Namun, ancaman untuk anak bukan hanya pandemi, kekerasan masih menjadi kasus yang kian hari kian meningkat. Tak jarang orang terdekatlah yang melakukan kekerasan terhadap anak bahkan orangtua sendiri.


Di indonesia angka kekerasan pd ank meningkat 5 bulan terakhir ini. Dari Bulan Maret sampai dengan Bulan Agustus terjadi 1.100 anak mengalami kekerasan fisik, 979 anak mengalami kekerasa psikis, 2.556 anak mengalami kekerasan seksual, 68 anak menjadi korban eksploitasi, 73 anak menjadi korban perdagangan manusia dan 346 anak menjadi terlantar (Simfoni BPA)


Ending vialance in chilhood "global report 2017" mencatat 73.7% anak Indonesia berusia 1-14 thn mengalami kekerasan fisik dan agresi psikolog di rumah sebagai upaya kedisiplinan. Diperkuat KPAI yg mencatat sebanyak 4.294 anak kasus kekerasan anak di lakukan oleh keluarga dan pengasuh karena banyaknya yang tidak melaporkan kasus ini ke pihak berwajib karena yg dilaporkan adalah keluarga sendiri.


Menanggapi hal tersebut dosen Deprt Konsumen Keluarga & Ilmu IPB YULIANA EVRIANI berkomentar "Perubahan kondisi keluarga akibat pandemi semakin memperburuk perekonomian. Anak menjadi korban emosi para orangtua."

Penelitian menunjukkan terjadinya tindak kekerasan pada anak karena kondisi sosial yang lemah dan ekonomi yang buruk atau terlilit hutang. Ini menjadi penyebab stres pada orangtua.

( AntaraNews, Senin 19 Oktober 2020).


Sebenarnya sebelum pandemi, kasus kekerasan anak banyak terjadi. Jaminan negara atas kelangsungan hidup anak hanyalah suatu khayalan semata. Kesenjangn dan kesempitan ekonomi atas Sistem Kapitalisme ini membuat bingung karena kebutuhan ekonomi yang semakin melambung. Sedangkan PHK terjadi dimana-mana. Biaya sekolah yg semakin melambung, uang jajan, membuat para ortu stres dan mudah melakukan kekerasan terhadap anak.


Berbeda halnya jika kita menerapkan Sistem Islam. Sebagaimana dalam firman Allah SWT.

"Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kitab (Al-Quran) kepada hamba-Nya. Dan Dia tidak menjadikannya bengkok"

(TQS. Al-Khaf :1)


Ini adalah salah satu bentuk teguran dari Alloh agar kita kembali ke jalan-Nya. Karena pemerintah sekarang abai kepada masyarakat dan membebankan semuanya kepada rakyatnya. Inilah gambaran pemerintahan yang menjunjung tinggi Kapitalisme. Mereka hanya memikirkan keuntungan yang bersifat materi. Mereka enggan memenuhi kebutuhan rakyat secara cuma-cuma dan sukarela. Nasib anak-anak tidak akan pernah cerah selama kita masih berada dalam Sistem Kapitalisme. Kebijakannya dibangun atas dasar kesukaan para petinggi Kapitalime. 


Adakah sistem yang mampu memikirkan dan memenuhi kesejahteraan anak dengan pemenuhan yang sempurna? Sistem Islamlah yang akan menjadi jawaban. Semoga sistem itu segera terwujud. Aamiin.


Mayan

Aktivis Muslimah Kota Banjar

Banjar Jawa Barat

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama