Tipu Daya Demokrasi Sungguh Nyata, Masih Mau Memilihnya?

 



Oleh Mafula Oktri (Kepala Sekolah PG-TK Khoiru Ummah, Surabaya) 


Demokrasi yang selalu menggaungkan suaranya yaitu Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat hanyalah slogan semata. Nyatanya hanya sebuah slogan yang penuh ambigu. Bagaimana tidak ketika rakyat menyampaikan aspirasinya, mereka yang duduk di kursi pemerintahan tuli tak mendengar suara rakyatnya. Maka wajar jika mahasiswa atau masyarakat sampai turun ke jalan hanya ingin mendapat keadilan.


Secara konsepsi sistem demokrasi adalah memberikan kedaulatan hukum kepada rakyat untuk membuat hukum sesuai dengan kehendak mereka(manusia) berdasarkan suara mayoritas. Disisi lain Demokrasi yang notabene menjamin kebebasan berpendapat bagi individu, justru dalam penerapannya membungkam rakyat untuk men suarakan aspirasinya. 


Faktanya yang terjadi saat ini yaitu di sah kannya Omnibus Low RUU cipta kerja menjadi UU oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pengesahan ini mendapat penolakan dari bernagai elemen masyarakat, karena dinilai akan membawa dampak buru bagi tenaga kerja atau buruh (CNN Indonesia). 


Pasalnya, mareka (masyarakat) memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjadi kaki tangan suara rakyat. Tetapi faktanya yang sering terjada di dalam sistem Demokrasi ini mereka (DPR) bekerja hanya untuk merebut kursi kekuasaan dan ujung-ujungnya mereka menghkhianati rakyatnya. Bahkan mereka tidak mendengar suara rakyatnya yang terus menderita. Hal ini akan terus terjadi ketika sistem Demokrasi masih terus diterapkan. 


Kampanye Demokrasi tentang Kedaulatan dan Kesejahteraan rakyat hanyalah alat agar Sekularisme, Liberalisme, dan Kapitalisme memonopoli kebenaran. Ini karena pada faktanya mereka yang berkuasa adalah "Rakyat yang Kaya" atau para pemegang modal terbesar. 


Begitulah watak asli dari Sistem Demokrasi yang selalu dikuasai oleh para pemilik modal yang membiayai para penguasa supaya bisa menggapai kursi tahta kekuasaan. Berbeda dengan Islam, Islam adalah Agama yang sempurna yang diturunkam oleh Dzat Yang Maha Agung yakni Allah SWT. 


Islam bukan hanya agama ritual saja, Islam juga sebagai Mabda atau Ideologi yang memberikan aturan untuk mengatur dari segala aspek kehidupan. Dan aturan Islam ini pernah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dilanjutkan oleh Para Kholifah dengan sistem Khilafah setelah sepeninggalan beliau. Yaitu sebuah negara yang meletakkan aturan Sang pencipta sebagai rujukan semua masalah atau solusi dalam kehidupan. 


Semua ini terbukti pula dalam keberhasilan dimasa Khilafah Islamiyah yang kurang lebih duabelas abad lamanya memimpin dunia. Yang berhasil membangkitkan berbagai negeri hingga dua per tiga dunia. 


Daulah Khilafah dengan Islam yang sebagai Aqidahnya berhasil menjaga jiwa, harta dan akal manusia serta memberikan kesejahteraan kepada seluruh umat baik kepada muslim maupun non muslim, sehingga keharmonisan dan Rahmatan LilAlamin berhasil diraih dan dicatat dalam tinta emas sejarah.

Wallahua'lam Bishshowabi.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama