Pemuda Zaman Now Vs Pemuda Zaman G(old)




Widya Fauzi


Berbagai kecanggihan teknologi telah dikuasai oleh anak-anak gen Z di zaman ini. Profesi sebagai youtuber, Vlogger, Blogger hingga Selebgram telah menjadi magnet tersendiri di kalangan muda hari ini. Sebut saja Atta Halilintar yang sering membuat konten yutub yg katanya "kekinian" mampu menarik jumlah subscribernya lebih dari 10M atau Raffi Ahmad dg mengedepankan sisi keartisan yg bgitu hedonnya mampu meraih jml followers 43,7M. Bukan hanya popularitas yg mrk dapatkan tp juga pundi2 rupiah dg nominal fantastis. Hal itu tentu membuat kaum muda semakin ingin mengikuti jejak mereka. 


Namun, terdapat fenomena yang cukup unik pada generasi muda Islam terdahulu. Mereka memiliki segudang kreativitas untuk mengerahkan potensi yang mereka miliki demi kemuliaan dan kejayaan Islam. Sebut saja Mushab bin Umair, ia hadir sebagai negosiator ulung pada usia yg sangat muda, mampu mengemban dakwah dan menyiapkan madinah sbg tempat hijrah Rasul atas izin Allah.  Lalu ada Ali bin Abi Thalib yang ukuran pedangnya lebih tinggi dari badannya tapi mau ikut berperang. Masya Allah..


Saat usia kita muda, segala hal bisa kita tempuh. Bahkan bak mentari pagi yang memberi harapan untuk melewati hari. Berikut kutipan ustatdz Budi Ashari yang menceritakan pemuda zaman Nabi. 


Dahulu anak muda Islam memiliki cita-cita yang tinggi, sebagai anak muda jangan mau mati kerdil. Anak muda zaman nabi itu matinya mati besar. Kemudian yang mendukung dakwah rasul adalah banyak dari kalangan pemuda sedang tetuanya malah memusuhi beliau. Muhammad al-fatih menaklukkan Konstatinopel saat usianya muda setelah takluk beliau wafat, Sholahuddin pun begitu membebaskan Yerussalem. Saat usianya masih muda, ini kok cuma nggak dapat kerjaan galau update status di Facebook umatnya Nabi Muhammad itu harus mati besar jangan mati kerdil.


Mati kerdil sebagai kata kiasan untuk pemuda galau tanpa arah tujuan. Alasan-alasan receh yang tiada guna menyelimuti anak milenial saat ini. Tujuan hidup kitalah yang menentukan bagaimana cara mati kita. Sebagai anak muda tenaga besar yang kita miliki haruslah bermakna dalam hidup, supaya tidak menyesal. Nanti ada tujuh golongan yang Allah beri naungan ketika tiada lagi naungan selain NaunganNya salah satunya ialah pemuda yang terpaut hatinya dengan agamanya.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama