Ummu Firaz
Kota Banjar
Tepat tanggal 1 Muharram 1442 Hijriyah adalah tahun baru islam. Kondisi pandemi tidak menyurutkan semangat umat islam. Heboh pula dengan adanya pemutaran film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara(JKDN). Umat Islam antusias terhadap penayangan film tersebut, sehingga jauh-jauh hari sudah banyak yang mendaftar untuk bisa menyaksikan. Fim ini Bahkan menjadi trending topik, menjadi perbincangan seantero Indonesia.
MasyaAlloh luar biasa respon masyarakat terkait penayangan film dokumenter ini. Banyak yang penasaran tentunya dengan filmnya, dan berhasil membuat banyak orang menyukai sejarah.
Pada saat penayangan film, rintangan datang dengan cara beberapa kali terjeda karena diblokir pemerintah. Betapa miris, dengan upaya menggagalkan penayangan film tersebut. Padahal, seyogyanya film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) membawa hal positif dan membuka cakrawala pemahaman umat tentang sejarah dengan benar bahwa ada hubungan antara nusantara dengan kekhilafahan.
Sejarawan Moeflich Hasbullah mengatakan bahwa Khilafah waktu itu adalah negeri adidaya yang sangat besar, maka sangat logis apabila Nusantara mempunyai hubungan dengan Khilafah.
“Seperti sekarang Amerika atau Eropa, ada hubungan dengan semua negara karena dominasi mereka, saat itu adidayanya Islam melalui institusi politik Khilafah, maka sangat logis kalau ada relasi dengan berbagai negara,” jelasnya dalam tayang ulang film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara, Ahad (23/8/2020) secara daring.(Mediaumat.news)
Film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara(JKDN) mengungkap fakta sejarah secara benar dan gamblang. Membuka yang dikaburkan bahkan sampai dikuburkan. Masyarakat mengetahui bahwa khilafah bagian dari ajaran Islam bukan suatu hal yang negatif bahkan di benci. Hal ini mengungkap bahwa kegemilangan islam pernah ada bahkan nusantara menjadi bagiannya.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film Dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN). Pertama, sepatutnya film JKDN ini masuk menjadi mata pelajaran sekolah bukan malah menghapus jihad dan khilafah dari kurikulum. Kedua, umat semakin paham sejarah khilafah yang sesungguhnya yang akan membawa kebaikan bagi seluruh alam. Kegemilangan islam terlihat ketika khilafah menjadi negara superpower. Ketiga, setelah Islam berkembang dan menjelma menjadi sebuah institusi maka hukum-hukum Islam diterapkan secara menyeluruh dan sistemik. Maka dengan adanya film tersebut umat semakin paham bahwa khilafah bukan ancaman akan tetapi khilafah adalah sistem pemerintahan islam yang akan membawa umat menuju umat yang terbaik dan membawa keberkahan. []