Napi Dibebaskan Cegah Corona, Coba Tengok Andalusia



Oleh : Ari Susanti

Lisanudin ibn al Khatib, seorang ilmuwan Andalusia dalam bukunya  Muqni'at as Saa'il an al-Maradh al Haa'il ( Tanggapan Meyakinkan Atas Pertanyaan Tentang Penyakit yang Menakutkan ) melaporkan bahwa manusia yang tidak pernah bertemu dengan penderita ternyata tidak pernah pernah terkena penyakit. Tidak ada juga penyakit di penjara manakala para tawanan terisolasi dari dunia luar yang sedang mengalami wabah.

Muhammad ibn al-Lakhm ash-Shaquri adalah murid dari ibn Khatib. Ia memberikan nasihat praktis bagi warga yang harus tinggal di wilayah wabah seperti penggunaan alat makan yang terpisah dan pembersihan dengan cuka pada alat tersebut sebelum dan sesudah penggunaan.

Cara mereka berpikir menunjukkan adanya pengakuan terhadap Allah yang menetapkan khasiat pada makhluk-Nya , secara bersamaan mereka juga proaktif melakukan observasi yang bisa menghasilkan rekomendasi kesehatan secara praktis.

Pengetahuan ini ternyata membantu populasi di Granada untuk bisa kembali bangkit dari wabah Black Plague Abad 14. Mereka pun berhasil menyelesaikan Istana Alhambra. Pada waktu yang sama, di Kota Siena, Italia yang sedang merenovasi Katedral Siena, terhenti proyeknya akibat wabah yang sama, dan mereka tidak pernah menyelesaikan renovasi.
(Sumber : Al Waie ,maret 2020)

- - - - - - -
Lantas jika ratusan tahun lalu di Andalusia terbukti yang di pengasingan maupun penjara tidak terkena wabah, kenapa saat ini 30.000 narapidana justru dibebaskan , padahal mereka sejak awal sudah terisolasi dari dunia luar.

Kita bisa seperti Andalusia yang mampu menyelesaikan Istana Alhambra jika individu , masyarakat juga negara mengindahkan sabda Nabi saw : Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari).

Butuh kesadaran semua baik individu untuk bersabar di daerah wabah dengan tidak keluar dari daerah tersebut, terus berikhtiar menjaga kesehatan. Bagi masyarakat untuk saling mengingatkan dalam kesabaran, saling bantu, dan amar ma'ruf nahi munkar mencegah kemaksiatan. Bagi negara, melakukan karantina wilayah, wajib menjamin kebutuhan hajat hidup rakyat dengan mengalihkan dan memfokuskan sumber keuangan negara untuk penanganan wabah ini. Wallahu a'lam۔[]


Ketua Komunitas Ibu Hebat

1 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama