Covid-19 Menjadi Moment Untuk Kembalikan Fitrah Seorang Ibu



Ninda Mardiyanti YH
Mahasiswi PAI Kota Banjar

Ahad, 15 Maret 2020 pemerintah daerah memutuskan untuk belajar di rumah bagi peserta didik maupun mahasiswa. Pembelajaran yang digunakan ini menggunkan Daring (Dalam Jaringan) karena memang melihat pandemic penyebaran virus Covid-19 yang sudah menghilangkan banyak nyawa. Sebagai peserta didik ini sebagian besar menjadi momen keuntungan besar bagi mereka, karena belajar tidak perlu cape ke sekolah. Namun sebagian besar orang tua sangatlah keteteran. Menurut mereka ini menjadi tugas tambahan selain mengurus pekerjaan di rumah juga mendadak sebagai guru di rumah. Dan ini menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk mengawasi anak, memberikan pembelajaran yang sudah di tugaskan. Orang tua yang stress menandakan ketidak siapan ibu menyiapkan bahan pembelajaran bagi anak d rumah.

Melihat dari sisi system pendidikan yang digunakan saat ini memang jauh dari kesejahteraan. Pendidikan yang harus didasari dengan akidah sehingga orang tua mampu membimbing, mengarahkan tujuan yang ingin dicapai. Tidak seperti sekarang kalaupun menggunakan system Daring siswa merasa terbebani dengan tumpukan tugas yang diberikan, dikejar deadline sehingga siswa merasa lebih stress dari proses belajar secara langsung.

Kemudian kesetaraan gender yang memalingkan fungsi keibuan menuju peran pemberdaya ekonomi menjadi pemicu gagalnya mendidik anak. Kesetaraan gender yang menjadi hot issue saat ini dan menjadi tranding sehingga banyak para ibu yang menggaungkan dengan lantang untuk menyetarakan dengan laki-laki. Melihat dari kaca mata kapitalis ketika perempuan berperan dalam bidang ekonomi maka bagi mereka ini sangat penting karena ketika perempuan sebagai pelaku ekonomi memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sehingga perempuan disibukan dan berkiprah dalam berbagai usaha baik usaha mikro, kecil atau menengah.

Jika kapitalis terus menyodorkan agendanya terhadap perempuan supaya terus berkutat dalam pemberdayaan ekonomi maka disini mereka telah gagal menjadi peran dan fungsi utamanya sebagai seorang ibu. Masa depan anak ini bisa ditentukan dari didikan seorang ibu. Maka dari itu dalam kasus pandemic ini masa physical distancing sebagai sarana mendekatkan diri kepada keluarga. Sebagai ibu bisa menanamkan nilai-nilai utama untuk pembentukan kepribadian generasi islam. Maka tidak dijadikan alasan buat para ibu karena menambah pekerjaan di rumah, justru jadi kesempatan ibu menjadi role model bagi anak, mendidik dan memberikan edukasi yang baik.


1 Komentar

  1. Betul banget kak. Krn biasanya aku sibuk kerja dan anakku sibuk main hp.😭 skr lebih leluasa ngasih tugas anak2 di sekolah sambil nemani anak belajar.😊

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama