Oleh : Septa Yunis
(Analis Muslimah Voice)
Hmm.. Hmm.. Sudah Februari aja ya. Sepertinya bulan Februari itu identik dengan lope lope dan coklat, iya nggak sih? Entah berawal darimana tradisi memberi surprise berupa coklat, bunga atau dibarengi dengan boneka terjadi di bulan Februari.
Jika mengamati sejarah Valetine’s day pada dasarnya tidak tahu pasti history tersebut hanya saja sejarah tersebut dibenarkan dan dimeriahkan dengan tujuan agar masyarakat menerima pemahaman tersebut sehingga dengan adanya perayaan tersebut maka kisah tersebut dinyatakan ada.
Tak luput remaja Islam pun ikut hanyut dalam perayaan yg nggak jelas itu. Katanya sih biar kekinian. Bener nggak sih kekinian? Kekinian dalam pandangan dunia, tapi hina dalam pandangan agama. Bagaimana tidak hina, perayaan valentine sarat akan maksiat. Sayang sayangkan sama pacar, mojok di taman - taman kota, bahkan free sex pun tak ayal terjadi dan perilaku semacam itu mengatasnamakan cinta.
Seperti itukah kekinian? Iya kekinian versi Barat. Yang paling bikin miris menjelang perayaan valentine penjualan kondom meningkat drastis. Pada moment valentine tahun lalu Koranbanjar.com melangsir Menjelang hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari nanti, penjualan kondom di Banjarmasin mengalami peningkatan. Parahnya, peningkatan penjualan kondom di Banjarmasin dipengaruhi para pembelinya yang berasal dari kalangan anak muda pria. Seperti penelusuran yang dilakukan timkoranbanjar.net di salah satu apotek yang berada di Jalan Andalas, Banjarmasin, siang tadi, Selasa (12/2/2019).
Pemilik apoteknya mengakui, menjelang hari Valentine seperti sekarang ini, penjualan kondom di apoteknya mengalami peningkatan. Menurutnya, khusus menjelang Valentine ini, kebanyakan pembelinya berasal dari anak muda pria berusia 19 hingga 20 tahunan.
Sederet perilaku diatas yang bisa dibilang asusila dan unfaedah, katanya dilakukan demi pembuktian cinta kepada seseorang yang di sayang. Padahal semua itu hanya kedok demi hawa nafsu. Ini nih yang sesungguhnya melecehkan cinta.
Padahal cinta adalah perkara yang suci bukan untuk mainan, apalagi dipake kedok nafsu. Tau nggak sih gaes.. Pembuktian cinta yang sebenarnya adalah menikah. Jika cinta ya menikahlah, bukan membuktikan dengan cara jahiliyah. Cara yang sangat elegan, terhormat dan mulia untuk mengangkat derajat perempuan sudah dijelaskan secara jelas dalam agama Islam yaitu dengan melamar perempuan. Itulah bentuk menghargai perempuan , bentuk memuliakan perempuan , bentuk engkau benar-benar cinta padanya bukan dengan cara gombal tak bermakna apalagi sampai merengut keperawanan perempuan.
So, jangan ngajak pacaran atau maksiat, but ajaklah menikah. Cara itu yang memuliakan perempuan.
Will You Marry Me?