VALENTINE'S DAY GERBANG MENUJU KEMAKSIATAN


Oleh: Ayu Adiba
(Kontributor Muslimah Voice)

Mendengar kata Valentine's-day, tentu yang terlintas dibenak kita adalah hari dimana momentum orang-orang merayakan untuk mengekspresikan atau mengungkapan rasa cinta, kasih dan sayang kepada pasangannya, baik itu dari perempuan kepada laki-laki maupun sebaliknya.

Dan biasanya mereka ekspresikan dalam bentuk, dengan memberikan setangkai bunga mawar atau sejenisnya dan juga yang paling sering yakni dengan sepotong coklat kepada pasangannya.

Hal ini secara sadar atau tidak sadar, sudah  biasa dilakukan oleh pasangan muda-mudi yang belum menikah dalam tanda kutip "mereka yang berpacaran".

Perayaan momentum tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang-orang non muslim, namun ironoinya itu juga dilakukan oleh generasi muda kaum muslim. Justru yang lebih terlihat dominan adalah muslim, yah kerena mengingat Indonesia didominasi oleh kaum muslimin.

Terlebih khusus kepada pasangan yang belum menikah yakni yang berpacaran, sering kali fakta setiap tahun menunjukan bahwa, dalam merayakan momentum tersebut, tidak hanya sekedar diekspresikan hanya sebatas memberikan ungkapan rasa cinta kasih dan sayang atau memberikan bunga dan coklat saja, namun lebih daripada itu. Yakni  yang terjadi adalah, mereka melakukan hal-hal yang sampai kebablasan yakni melanggar nilai atau norma Agama.

Misal berciuman, berpelukan, dan hubungan-hubungan yang tidak pantas lainnya kepada pasangannya, karena atas nama momentun perayaan hari cinta atau kasih sayang, yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan dilakukan setiap tahun tepat di bulan Februari tanggal 14.

Dari hal di atas, tentu kita akan bertanya-tanya. Apa sih sebenarnya makna Valentine's day? Dari mana dan bagaimana awal kemunculannya?

Untuk menjawab pertanyaan ini , saya ingin menulisnya secara umum saja, karena mengingat sudah banyak tulisan yang mengupas terkait dengan sejarah munculnya valentine's day ini.

Yang pertama, tentang valentine sendiri ternyata adalah sebuah nama orang dan punya latar belakang persitiwa kejadian tertentu, terlepas apakah itu cerita peristiwanya dongeng atau tidak,  namun yang paling penting adalah, momentum ini tidak ada keterkaitan sedikitpun dengan perintah Islam.

Karena secara umum, asal mula kemunculan valentine-day ini bukan dari dunia Islam. Karena pada dasarnya tradisi ini berasal dari tradisi kafir pada era atau zaman Romawi kuno yang menyembah banyak Tuhan juga berhala. sebagaimana sejarah GAMELION dan LUPERCALIA (Lihat: sejarah Gamelion dan Lupercalia) pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan kemudian dimanipulasi dengan dilambangkan dengan hari cinta kasih dan sayang.

Dan anehnya itu kemudian di adopsi di kalangan kaum muslimin, dipersiapkan dengan sangat istimewa kemudian dirayakan tepat ditanggal momentnya. Padahal sudah jelas bahwa itu adalah dari budaya kafir. Yang sejatinya dalam rangka memperingati love atau cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Day adalah hari seks bebas. Bukan dari budaya Islam.

Jadi, hal ini sejatinya upaya penyesatan dan pengkaburan akidah kepada generasi muda kaum muslimin, ini adalah upaya menjauhkan generasi dari akidahnya, upaya untuk menggiring generasi muda untuk terus menerus terjatuh  dalam lubang kemaksiatan, upaya untuk melemahkan akal pikiran generasi muda muslim.karena terbukti, pemuda saat ini hanya disibukan dengan urusan cinta kasih dan sayang yang kebablasan.

Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”.

Jadi jelas bahwa tidak ada hari valentine's day dalam Islam. Maka mari kita pemuda dan pemudi Islam, kita tinggalkan segala bentuk tradisi kafir yang menyesatkan dan menjauhkan kita dari akidah Islam, dan cara pola hidup, pola pergaulan yang Islam.mari kita kembali kepada ajaran Islam yang utuh yakni Syariah Islam.

Jadi mari katakan kami muslim, kami tidak bervalentine's-day.

Wallahu'alam bishowab []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama