Ada Apa Dengan "Assalamualaikum"



Oleh: Anna Liesa

Kaum muslim kembali dibuat heboh setelah ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Yudian Wahyudi kembali melontarkan pernyataan kontroversial di kalangan publik. Yudian menyarankan agar sebaiknya "Assalamu'alaikum" diganti dengan salam pancasila. ( vivanews.com)

Sontak pernyataan tersebut mengundang reaksi terutama dari kalangan kaum muslim. Pasalnya dia sudah sangat keterlaluan ingin mengganti apa yang sudah disyariatkan Allah kepada kaum muslim. Pernyataan dia yang terkesan anti agama bukan kali pertama, terakhir Yudian pun menyatakan bahwa agama adalah musuh terbesar pancasila. Wajar jika banyak kalangan mempertanyakan sikap pancasila yang seperti apakah yang dimaksud oleh rezim ini, apakah pancasila yang anti agama?

Dalam agama Islam sendiri semua tingkah laku manusia di dunia wajib terikat dengan Hukum Syara. Tak terkecuali hubungan antar sesama manusia. Dalam Kaidah ushul mengatakan :

الاصل في الافعال التقيد باحكام الشرعية

“Hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syara’ “

Sehingga dalam mengucapkan salam pun Islam sudah mengaturnya. Salam dalam Islam bukanlah sekedar salam, salam berarti damai. Betapa pentingnya ajaran perdamaian Islam itu sehingga ia menjadi bagian dalam ibadah shalat. Mengucapkan salam untuk mengakhiri shalat adalah wajib. Jika dia tidak membacanya, maka dia harus mengulangi salatnya.

Redaksi ucapan salam yang paling singkat adalah "Assalamu ‘alaikum", sedangkan yang lebih baik adalah "Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh", artinya, “kedamaian, kasih sayang, dan keberkahan Allah semoga terlimpah kepadamu.” Para ulama mengatakan, mengucapkan "Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh" adalah sunnah, sangat dianjurkan sekaligus memperoleh pahala. Dan menjawabnya adalah wajib. Nabi SAW  bersabda:

            أَفْشُوا السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ.

Sebarkan salam (perdamaian) kepada orang yang kau kenal dan yang tak kau kenal.

Dalam hadits lain:

            اَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم: أَيُّ الْإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قال: تُطْعِمُ الطّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ. (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ).

Seseorang bertanya kepada Nabi, “Islam terbaik itu yang bagaimana?” Nabi mengatakan, “Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.”

Usai salat Nabi menganjurkan membaca doa salam:

            اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ يَعُودُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ

Ya Allah, Engkau sumber kedamaian, dari-Mu-lah datangnya kedamaian dan kepada-Mu kembalinya kedamaian. Maka hidupkanlah kami, wahai Tuhan, dalam keadaan damai dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri damai. Engkau Maha Pemberi Anugerah. Engkau Yang Maha Tinggi, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kehormatan.

Makna salam atau damai tidak sekadar tiadanya konflik, tetapi lebih dari itu adalah terciptanya kenyamanan dan kehangatan dalam persahabatan.

            السَّلَامُ هُوَ اَمَانٌ وَمَحَبَّةٌ.

Salam adalah rasa aman dan cinta.

Sungguh luar biasanya ucapan salam dalam Islam. Salam bukan hanya sekedar sapaan dalam memulai perbincangan, salam adalah doa. Lantas salam apalagi yang lebih baik maknanya dibandingkan "Assalamualaikum"? Lancang sekali orang yang ingin merubah syariat Allah ini. Semoga dia diberi hidayah oleh Allah, dan menyadari kekeliruannya. Wallahu'alam bish shawwab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama