Titik Nol



Oleh: Sherly Agustin M.Ag.
(Member Revowriter Cilegon)


Dulu aku indah dan asri
Pemberian Sang Illahi
Dulu aku rimbun dan teduh
Sekarang gersang dan berdebu

Ulah keserakahan manusia
Nafsu cinta dunia
Hingga menghalalkan segala cara

Kalian tebang aku hingga habis tak bersisa
Kalian bakar aku hingga bumi hitam penuh asap
Kalian miliki aku dengan congkak
Tak ingat aku titipan Maha Kuasa dan Berkehendak

Padahal, Dia ciptakan aku mengemban amanah
Menjaga keteraturan bumi
Menjaga keasrian bumi
Menjaga keteduhan bumi
Menjaga keseimbangan bumi
Menjaga kesegaran bumi
Menjadi lahan serap air hujan saat jatuh turun ke bumi

Keserakahan manusia merubah semua ini
Hutan asri kalian sulap jadi hotel berbintang
Kalian rubah menjadi kota metropolitan
Kalian rubah menjadi gedung-gedung mewah bertingkat
Kalian rubah hanya untuk duniawi semata

Maka alam bicara
Lewat bencana
Lewat longsor
Lewat banjir
Lewat gempa
Lewat angin dahsyat
Seolah titipan dari Allah
Untuk mengingatkan manusia-manusia yang congkak, serakah, cinta dunia


Maka Allah tunjukkan
Harta yang mereka cari siang dan malam
Harta yang mereka kumpulkan pagi hingga pagi lagi
Harta yang mereka tumpuk tak ada harganya sama sekali
Saat bencana melanda

Mobil berserakan dimana-mana bahkan terbawa ombak jika banjir melanda tenggelam dan hilang
Begitupun harta yang kalian anggap berharga
Hanyut, terbawa arus dan lenyap
Semua yang kalian punya hilang
Mudah bagiNya

Lalu, kalian masih berani congkak padaNya
Tak patuh pada perintahNya
Tak kembali padaNya saat musibah dan ujian melanda


Allah buat kalian ke titik nol
Agar kalian berbenah diri
Untuk memperbaiki diri
Introspeksi diri dan kembali menjadi pribadi yang hanya ingin mendapat ridho Illahi


Barang siapa yang berbuat durhaka kepada Allah di bumi
Berarti dia telah berbuat kerusakan di bumi
Karena terpeliharanya kelestarian bumi dan langit adalah dengan ketaatan
[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama