Jiwa Serakah Dibalik Jiwasraya



Oleh : Septa Yunis
(Analis Muslimah Voice)

Menteri BUMN Erick Tohir, beberapa hari ini menjadi sorotan. Erick dinilai belepotan menjadi menteri BUMN. Setelah kemelutnya Garuda, kini giliran Jiwasraya yang seakan kehilangan jiwanya. Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi. Beberapa waktu terakhir jiwasraya menjadi buah bibir dan santapan empuk untuk diperbincangkan. Pasalnya masalah yang kemelut di dalam tubuh jiwasraya cukup parah. Gagal bayar perusahaan ini atas polis produk JS Saving Plan mencapai Rp 12,4 triliun. Total utang perusahaan asuransi itu diperkirakan mencapai Rp49,6 triliun.

Neraca keuangan Jiwasraya ajlok sangat dalam di tahun politik, 2018. Dari posisi positif 5.61 triliuan pada 2017, terjun bebas ke posisi negatif 10.2 triliun pada 2018. Kemudian, di tahun 2019 ini semakin terpuruk. Neraca keuangan Jiwasraya berada pada posisi minus 23.8 triliun.

Hal ini menimbulkan banyak dugaan, termasuk adanya alokasi untuk dana Pilpres 2019 dan Erick Thohir adalah Ketua Tim Sukses Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Berita terakhir, Erick sang Menteri BUMN terang terangan akan melindungi Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bakal melindungi Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko selama proses penyelidikan masalah keuangan perusahaan. Perlindungan diberikan karena Hexana dianggap sebagai orang berperan dalam pengusutan masalah keuangan di perusahaan asuransi pelat merah. (CNNIndonesia.com)

Ini adalah suatu kejanggalan. Bukan tidak mungkin dugaan ada alokasi dana untuk kampanye pilpres itu benar. Karena memang ada banyak kejanggalan disana. Akibat kasus ini, jiwasraya terancam bangkrut, kolaps. Sudah tidak ada harapan lagi. Dalam kasus ini yang sangat dirugikan adalah nasabah.

Para nasabah ikut asuransi agar ada jaminan. Namun faktanya, dana untuk mendapatkan jaminan digondol para tikus berdasi. Dan dugaan kuat sebagian besar dana tersebut dipakai untuk mensukseskan kampanye pasangan Jokowi Ma'ruf.

Jika itu benar adanya, sungguh hal tersebut adalah keserakahan yang hakiki. Demi nafsu liarnya, mereka para tikus berdasi menghalalkan segala cara untuk memenuhinya. Hal ini adalah suatu kewajaran di dalam sistem kapitalisme yang menuhankan materi. Kapitalisme sudah banyak membuat kerusakan di negeri ini. Namun rakyat seakan belum sadar kemelut di negeri ini salah satu, penyebabnya adalah kapitalisme.

Sudah saatnya kita mencampakkan kapitalisme, dan mencari solusi atas semua masalah ini. Satu kata Solusinya adalah Islam.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama